Ikhwan, apa yang terlintas dalam pikiran kamu jika mendengar kata itu?
Ikhwan adalah bahasa Arab yang artinya laki-laki. Jadi semua orang yang berjenis kelamin laki-laki adalah ikhwan. Namun pengertian ikhwan tidak hanya sebatas itu saja. Kata ini sering dipakai dikalangan aktivis dakwah. Aku mencoba mengajukan pertanyaan kepada beberapa orang teman mengenai definisi ikhwan ini.
Berikut jawaban dari teman-teman:
“Ikhwan itu sholeh, baik hati, lemah lembut, ga jelalatan sama cewek dan pastinya dia adalah seorang yang tarbiyah.”
“Ikhwan itu sholeh, berakhlak baik, bertanggung jawab, penyayang dan diutamakan tarbiyah.”
“Ikhwan itu adalah seorang laki-laki sholeh yang tidak mengutamakan kepentingan duniawi. Semua yang dilakukan semata-mata hanya untuk Allah dan hanya mengharap ridho Allah.”
“Ikhwan itu ikut pengajian, tidak mau berduaan dengan yang bukan muhrim, dan akan berkenalan dengan wanita melalui guru ngajinya.”
Itulah definisi tentang ikhwan menurut teman-temanku. O ya, mereka yang aku tanya semuanya akhwat atau wanita. Sebenarnya aku juga ingin menanyakan hal yang sama kepada para ikhwan, agar aku tau definisi ikhwan menurut mereka. Tapi agak sungkan bertanya kepada mereka, hehe.
Setiap orang mempunyai definisi yang berbeda tentang ikhwan. Tapi walaupun dirangkai dengan bermacam kata-kata yang berbeda-beda, namun maksudnya adalah sama. Aku setuju dengan pernyataan teman-temanku mengenai ikhwan di atas.
Ada cerita lucu yang aku dengar dari seorang wanita dan seorang temannya yang asik ngobrol di angkot yang aku tumpangi.
Saat itu ada dua orang wanita di dalam angkot, satu berjilbab dan satu lagi tidak. Dari awal naik mereka sudah asik mengobrol, kalau didengar dari apa yang mereka bicarakan, mereka adalah mahasiswa sekaligus pekerja.
Singkat ceritanya begini, wanita yang berjilbab itu bercerita kepada temannya bahwa dia sangat menyukai salah seorang teman laki-lakinya di kampus. Namun sepertinya teman laki-lakinya itu tidak merespon sikap si wanita itu. Segala cara yang dilakukannya untuk mendekati laki-laki yang dia suka itu, tidak ada yang berhasil. Setiap ada kesempatan berdua, laki-laki itu selalu menghindar. Ketika si wanita duduk mendekat, laki-laki itu pun menjauh.Wanita itupun sangat kesal dengan sikapnya yang menghindar seperti itu.
Suatu kesempatan lain di kampusnya ada semacam permainan yang menggunakan kontak fisik. Pikir si wanita, ini adalah kesempatannya untuk mencoba berdekatan atau bahkan dapat menyentuh tangan si lelaki yang dia suka itu. Tapi lelaki itu selalu menghindar, jika dia harus bersentuhan dengan wanita, dia akan mengalihkan tangannya ke temannya yang laki-laki. Nah, si wanita yang menyukainya itu tidak keabisan akal, begitu dia lihat tangan si lelaki berada di atas tumpukan tangan-tangan yang lain, tangan si wanita yang berada di paling bawah, secara spontan dia pindahkan ke atas tepat diatas tangan laki-laki itu. Tapi tenang, ternyata si lelaki mengetahui trik sang wanita dan dia bergerak cepat untuk menghindari tangannya dari sentuhan sang wanita. Wanita itu makin tambah kesal karena tidak berhasil menyentuh tangan si lelaki tersebut.
Sepertinya wanita itu benar-benar menyukai teman laki-lakinya. Dia bercerita dengan begitu semangat kepada teman disebelahnya. Wanita itu sampai hafal waktu sholat si lelaki itu di Mushola kampus, dan si wanita pun selalu menunggu si lelaki setiap waktu sholat tiba. Dia akan merasa senang sekali melihat si lelaki itu sholat dari hijab yang membatasi antara jama’ah wanita dan pria (benar-benar penuh perjuangan dan pantang menyerah ya wanita ini, hehe).
Masih dari cerita diangkot itu. Dilain kesempatan di acara kampus, si lelaki dan beberapa temannya membeli minuman panas yang dapat menghangatkan tubuh, karena memang acara yang diselenggarakan itu dimalam hari dan cuaca begitu dingin. Akhirnya mereka mendapatkan minuman panas yang mereka inginkan. Teman-teman si lelaki itu langsung menikmati minuman mereka dalam keadaan panas sambil ditiup. Sedangkan si lelaki itu sendiri tidak langsung meminum minuman itu, malah dibiarkan saja di atas meja. Sang wanita merasa heran dan bertanya “koq ga diminum?” “ya udah biarin aja disitu”, jawab si lelaki. Belakangan baru diketahui oleh si wanita, ternyata si lelaki itu tidak mau minum dalam keadaan panas dan tidak mau meniup minuman itu. Karena memang Nabi saw mengajarkan kita untuk tidak meniup makanan dan minuman yang panas. Wanita itu sampai terheran-heran sekaligus semakin tambah kagumnya kepada si lelaki karena sangat memperhatikan sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi saw.
Aku yang mendengar cerita itu senyum-senyum sendiri, dalam hati aku bisa menebak pasti laki-laki itu adalah seorang ikhwan (dan aku jadi penasaran dengan laki-laki itu, hehe). Namun sepertinya si wanita berjilbab dan temannya itu tidak begitu paham dengan sikap si lelaki yang seperti itu. Kelihatan sekali dari wajah wanita itu bahwa dia benar-benar mengagumi teman lelakinya dan berharap bisa dekat dengannya.
Dari cerita itu mungkin bisa sedikit menggambarkan bagaimana definisi ikhwan dilihat dari sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Namun yang pasti ikhwan adalah seorang laki-laki yang sholeh yang selalu berusaha untuk mengamalkan Al-qur’an dan sunnah-sunnah Nabinya. Itu versiku. ^0^
No comments:
Post a Comment