Tuesday 5 May 2015

Jagalah Allah Maka Allah Akan Menjagamu



Kenapa kita harus menjaga Allah? Gimana caranya kita menjaga Allah? Apa akibatnya kalau kita tidak menjaga Allah? Koq Allah dijagain sih? Udah gak usah tanya-tanya lagi. Baca aja sampai selesai. Ok? :)

Mungkin teman-teman penasaran dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Saya akan sedikit berbagi ilmu dari kajian yang saya dapatkan Ahad lalu yang disampaikan oleh Ust. Najmi Bin Umar Bakkar. Tema kajian kali ini persis seperti yang tertulis di judul tulisan ini.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya Dia akan berada dihadapanmu.” 


Siapa yang tidak mau dijaga oleh Allah, dipandang oleh Allah, disayang oleh Allah? Saya rasa kita semua amat sangat menginginkan hal itu. Namun apa yang kita inginkan tersebut masih jauh dari bukti nyata, maksudnya, kita ingin itu semua tapi masih sangat kurang usaha untuk meraihnya. Bila kita mengharapkan penjagaan Allah, maka buktikanlah bahwa kita mampu dan pantas untuk itu.

Bagaimana caranya kita menjaga Allah?

Kita menjaga Allah dengan cara menjaga perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, syari’at-syari’at, hukum-hukum dan hak-hak Allah. 

Menjaga perintahNya dengan melakukan apa-apa yang memang telah diperintahkan, seperti shalat wajib, puasa, berbakti pada orang tua, membaca Al-qur’an dan ibadah-ibadah lainnya. Menjaga laranganNya dengan menjauhi segala maksiat dan dosa, seperti menyekutukan Allah, zina, dusta, mengkonsumsi makanan yang haram, korupsi, membunuh dan maksiat lainnya. Menjaga syari’atNya yaitu dengan patuh kepada syari’at yang Allah tetapkan, misalnya berhijab bagi muslimah. Begitupun dengan hukum dan hak-hak Allah. Hak Allah yang tertinggi adalah tauhid. Jagalah ketauhidan itu dengan usaha dan kesungguhan agar tetap berada dalam ridhoNya.

Lalu apa yang akan kita dapatkan jika kita menjaga Allah?

Banyak sekali kenikmatan dan karunia Allah yang didapat dengan selalu menjagaNya. Allah telah berjanji dalam Al-qur’an dan janji Allah itu pasti. 

“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepadaKu, niscaya Aku penuhi janjiKu kepadamu. Dan hanya kepadaKu-lah kamu harus tunduk.” (QS. Al-Baqarah: 40)

See? Allah itu memang Maha Memenuhi janji. Apa sih janji kita sama Allah? Janji kita adalah mengucapkan dua kalimat syahadat dan siap untuk diatur olehNya.

Lalu apa janji Allah pada kita hamba yang lemah ini? Allah berjanji kepada hamba yang selalu menjagaNya dengan memberikan keistiqamahan di jalan kebaikan, Allah juga akan menjaga iman, hati, agama, keluarga, keturunan, harta kita, dan seluruh penjagaanNya baik di alam dunia, alam kubur hingga akhirat nanti.

Untuk mendapatkan penjagaan Allah, kita harus membuktikan dengan serius dan sungguh-sungguh dalam beramal kebaikan. Orang-orang shalih, para ulama baik di masa lalu hingga kini adalah orang-orang yang sungguh-sungguh. Allah akan memberikan kebaikan, keberkahan, keistiqomahan, kenikmatan kepada orang yang sungguh-sungguh.

Ilmu dan keshalihan kita memang sangat jauh jika dibandingkan dengan orang-orang shalih, para tabi’in, dan para ulama. Sebagai manusia biasa, iman kita memang flutuatif atau naik turun, tapi jika kita terus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam menjaga Allah, begitu iman kita turun, Allah akan membantu agar iman kita cepat naik lagi.

Bagaimana jka kita tidak menjaga Allah?

Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa janji Allah itu pasti. Jika kita berbuat baik akan dibalas pula dengan kebaikan, jika kita menjaga Allah, Dia pun akan menjaga kita, bila kita mensyukuri nikmatNya, maka Dia akan menambahkan nikmat yang lain.

Begitu pula dengan dosa. Ibnul Qayyim berkata: “Balasan dosa adalah dosa. Balasan dari maksiat adalah maksiat.”

Bila kita melakukan dosa dan maksiat, Allah akan membalasnya dengan kita melakukan dosa lagi dan lagi, maksiat lagi dan lagi. Mengapa dosa dan maksiat masih sering terjadi? Itu semua karena Allah tidak menjaga kita. Kenapa Allah tidak menjaga kita? Karena kita pun tidak menjaga Allah.

Allah selalu merespon sesuai dengan apa yang kita perbuat. Jika kita menjagaNya, Dia akan menjaga kita. Bila kita bersyukur, Dia akan menambahkan. Jika kita memenuhi janji kepadaNya, Dia akan memenuhi janjiNya pula. Bila kita berbuat maksiat, Dia pun akan menimpakan azab pada kita. Jadi pilihan ada pada kita, ingin mendapatkan nikmat atau azab? ingin dijaga Allah atau dimurkai olehNya? Tentunya kita tahu apa yang akan kita pilih. Oleh karena itu wujudkanlah pilihan kita dengan sungguh-sungguh dalam kebaikan.

Sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS. Al-Insan: 3)

Allah telah menunjukkan kita jalan lurus, tinggal yang mana yang akan kita pilih. Allah telah menurunkan hidayah kepada semua orang. Hanya saja apakah kita ingin mendapatkan hidayah itu atau tidak, kembali pada pilihan kita. Sejatinya hidayah tidak akan datang kepada orang yang hanya diam menunggu, ia harus dijemput agar hadir dalam hidup kita.

Marilah kita menjadi pribadi yang pandai menjemput hidayahNya dengan senantiasa menjaga Allah dalam amal kebaikan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang Allah ridhoi di dunia hingga akhirat nanti. Aamiin.

Saya berharap sedikit ilmu ini cukup menjawab dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Semoga membawa manfaat dan dapat menambah ilmu kita semua.Aamiin.

No comments:

Post a Comment