Lebaran
tak bisa dipisahkan dari liburan. Setelah momen lebaran; saling berkunjung,
saling memaafkan, makan-makan, foto-foto, liburan menjadi pilihan paling oke
untuk menghabiskan waktu senggang bersama keluarga. Tempat-tempat wisata baik
di dalam kota maupun di luar kota ramai oleh keceriaan para pengunjung. Aku pun
termasuk salah satu dari ramainya orang-orang yang mengunjungi tempat wisata.
Tak
perlu ke luar kota, cukup berwisata di dalam kota saja. Tidak bersama keluarga,
karena keluargaku jauh-jauh. Aku pun pergi jalan-jalan bersama seorang kerabat
dekat berwisata ke wilayah Jakarta Utara. Kami mengunjungi Taman Mangrove yang
ada di bilangan Pantai Indah Kapuk. Aku sudah mengetahui keberadaan taman ini
sebelumnya, tapi ini kali pertama aku mengunjunginya.
Sebelum
mengetahui keberadaan Taman Mangrove di Jakarta, aku lebih dulu mengenal Taman
Mangrove yang ada di Surabaya dan sudah pernah mengunjunginya sekali.
Perjalanan
menuju Taman Mangrove Jakarta (TMJ) memakan waktu sekitar dua jam. Tidak perlu
ongkos mahal, hanya butuh 3500 rupiah untuk tiket TransJakarta hingga tiba di
lokasi. Perjalananku dimulai dari halte busway PGC Cililitan. Dari situ naik TJ
jurusan PGC-Harmoni, tiba di Harmoni ganti bus TJ menuju halte Kota, dari Kota
lanjut lagi naik BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) dengan tujuan Sekolah
Budha Shu Tji. Perjalanan naik BKTB cukup menarik. Jalanan sepi sehingga bus
berjalan tanpa hambatan, sepanjang perjalanan disuguhi bangunan pertokoan dan
perumahan yang unik nan megah. Banyak sekali komplek perumahan megah dengan
bangunan yang mengagumkan yang aku lalui, seolah aku tidak sedang berada di
Jakarta, hehe.
Tibalah
kami di Sekolah Budha Shu Tji. Sekolah yang tidak kalah megah dari
perumahan-perumahan yang tadi aku lintasi. Bangunan bercat abu-abu dengan
desain khas negeri Tionghoa menjadi pemandangan manarik selama berjalan kaki
menuju TMJ. Akhirnya kami pun sampai ti depan pintu masuk TMJ.
Pengunjung
dikenakan biaya tiket masuk sebesar 25000 rupiah. Jauh sekali bedanya dengan
Taman Mangrove Surabaya yang hanya perlu membayar 1000 rupiah. Bagiku harga 25000 itu tidak sebanding dengan pengelolaan taman yang kurang
baik. Masih banyak sampah di sekitar taman, toilet yang kurang terawat,
aksesoris taman yang kurang meriah.
Di luar kekurangan-kekurangan itu, aku
cukup menikmati berwisata di TMJ. Banyak spot yang keren untuk berfoto, ada
dermaga dengan perahu warna-warni, jembatan gantung, out bond sederhana untuk
anak-anak, ayunan yang terikat di antara pohon besar, pondok-pondok kemah
dengan bentuk yang unik. Juga terdapat masjid, mushola dan kantin. O ya,
pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam area taman.
doc. pribadi |
doc.pribadi |
Itulah
sedikit cerita tentang perjalananku berwisata ke TMJ. Teman-teman yang masih
akan menghabiskan waktu libur lebarannya mengunjungi tempat-tempat wisata, aku
ada sedikit pesan nih buat kalian. Selama berwisata, baik dalam perjalanan
maupun di lokasi wisata, mohon jaga kebersihan di mana pun kita berada. Jangan buang
sampah seenaknya. Jika kalian tidak menemukan tempat sampah di dekat kalian,
simpan dulu sampahnya di tas atau saku. Nanti begitu bertemu dengan tempat
sampah barulah dibuang sampahnya. Gampang kan?
Oh,
ya. Satu lagi nih pesannya, boleh ya! Hehe…selama berlibur atau jalan-jalan ke mana
saja jangan sekali-kali melupakan salat. Jangan sampai kewajiban yang satu itu
luntur hanya karena sesuatu yang sifatnya hiburan demi kepuasan nafsu semata.
Selamat
Idul Fitri 1437 H. Selamat liburan.
Di surabaya cuma 1000 HTM-nya?
ReplyDeleteIya, tp itu thn 2014. Mungkin sekarang sudah naik :)
Delete