Behind
the scene
Berbeda
dengan Sang Ketua Panitia Studium Generale (SG) Angkatan 20 FLP Jakarta, Karina
Anggara, yang begadang demi menyelesaikan segala pernak-pernik yang dibutuhkan
pada hari H. Saya begadang dikarenakan tidak bisa tidur akibat sakit kepala
yang tak kunjung hilang sejak sore hari saat rapat terakhir panitia yang
berlangsung sehari sebelumnya.
Sakit
kepala yang cukup mengganggu ini membuat saya tak bisa tidur nyenyak hingga
pagi harinya. Pikiran buruk pun mulai menghampiri. Bila sakit kepala ini tak
kunjung membaik, saya terpaksa tidak akan datang ke acara penyambutan anggota baru
FLP Jakarta. Saya sudah menyusun kalimat permohonan maaf dalam benak saya,
jika memang saya benar-benar tidak bisa hadir. Di lubuk hati terdalam
sebenarnya saya tidak tega meninggalkan tugas yang telah diamanahkan sebagai
panitia. Akhirnya saya bangkit dan berusaha menghilangkan rasa sakit di kelapa.
Alhamdulillah lama kelamaan sakit kepala ini berangsur membaik.
On
the stage
Studium
Generale Angkatan 20 FLP Jakarta diselenggarakan pada 29 Mei 2016 di Perpumda
Kuningan, Gedung Nyi Ageng Serang.
Tahun
lalu saya menghadiri acara Studium Generale sebagai peserta angkatan 19. Kali
ini saya menghadiri acara yang sama dengan predikat baru, yaitu sebagai
panitia. Hehe...
Tugas
saya di kepanitiaan tidak sulit. Saya hanya diminta untuk memastikan apakah
semua teman-teman yang bertugas di pos masing-masing telah siap, hadir tepat
waktu dan bersedia melaksanakan tugasnya dengan baik hingga selesai. Mudah kan?
Dan saya pun mulai beraksi mengontak semua teman-teman yang bertugas melalui
pesan broadcast (BC) di WA, sesering mungkin menanyakan kesediaan mereka semua
sebelum hari H.
Maaf
ya teman-teman yang kena jebakan BC dari saya, hehe. Mulai hari ini kalian akan
tenang tidak akan menerima BC dari saya lagi :D
Tugas
selesai. Lalu apa yang harus saya kerjakan pada hari H? Rupanya Sang
koordinator sie acara, Mba Iecha, telah menyiapkan tugas untuk saya selama
acara berlangsung. Dan sekali lagi tugas ini tidaklah sulit. Saya hanya diminta
untuk menjadi “tukang klik”, haha. Mudah sekali bukan? Saya hanya tinggal
memencet tombol klik pada laptop yang telah tersedia. Namun saya tekankan pada
Mba Iecha, jangan beri saya tugas lebih dari itu, karena saya tidak mengerti
apa yang harus dilakukan pada laptop itu selain meng-klik :D
Acara
dibuka dengan pembacaan ayat suci Al qur’an oleh Azizani dan Jamingatu.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Karina Anggara (ketua panitia), Arya Noor
(ketua FLP Jakarta), Hari Wibowo (perwakilan dari perpumda, lokasi cara ini
berlangsung).
Azizani & Jamingatu |
ki-ka: Karina Anggara, Arya Noor, Hari Wibowo, Palris Jaya, Zaenal Radar, Sokat Rachman |
Tema
SG kali ini adalah “Menulis Itu Mudah”. Heem, sounds interesting. Materi
dibawakan oleh para penulis kerBek (Keren Beken) jebolan FLP yang karyanya
telah tersebar di mana-mana. Empat pemateri, empat karakter, empat gaya, namun satu
tujuan, menginspirasi para penulis baru untuk semakin semangat menelurkan
karya-karya tulisnya.
Palrsi
J Ippal, Zaenal Radar T, Taufan E Prast, Sokat Rachman. Empat cowok macho ini
sukses membuka pikiran seluruh peserta yang hadir, tak terkecuali saya, bahwa
menulis itu mudah, asal…
Menulis
itu mudah, tapi ada syaratnya. Ikuti ketentuan, patuhi peraturan, begitu kata Bang
Ippal. Pemateri pertama ini menceritakan lika-likunya menjadi seorang penulis.
Sebelum naskahnya diterima dan dimuat di majalah, ia pernah mengalami penolakan
selama enam tahun. Can you imagine? Apa jadinya kalau Bang Ippal berhenti
menulis di tahun ke 5 atau di tahun ke 5,5? Eehm, mungkin kita tidak akan
melihat karyanya hingga saat ini.
Berbeda
dengan Bang Ippal yang sangat detil dan mematuhi kaidah penulisan. Bang Zaenal
malah berusaha break the rule. Idealnya sebuah cerpen berisi kombinasi antara
narasi dan dialog. Tapi tidak bagi Bang Zaenal. Peraturan itu tidak
diindahkannya. Ia malah membuat cerpen yang berisi narasi dari awal hingga
akhir tanpa dialog. Lain waktu ia membuat cerpen yang berisi dialog dari awal
hingga akhir tanpa narasi. And it works! Cerpennya dimuat di berbagai majalah
nasional.
Kalau
ceritamu masih biasa-biasa saja, don’t you dare breaking the rule! (talking to
the mirror in front of me)
Bang Ippal & Bang Zaenal |
Next
speaker, Sokat Rachman. Duh, ini mah mentor saya di buku “Wak Ali & Manusia
Lumpur” kumpulan cerpen yang ditulis bareng oleh anggota FLP Jakarta lintas
angkatan. Dan mendapat kesempatan untuk launching pada SG kali ini. Mas Sokat berpesan
pada kita semua, kalau ingin jadi penulis harus banyak baca. Tapi jangan cuma
baca karya-karya penulis yang sekarang-sekarang aja, baca juga karya-karya
penulis di masa lalu. Dengan membaca karya sastra klasik, kita akan belajar bagaimana
cara mereka membuka sebuah tulisan, bagaimana gaya Bahasa, ending, dsb.
Selain
launching kumcer “Wak Ali & Manusia Lumpur”, pada kesempatan SG kali ini
juga diadakan soft launching buku “ADAB” karya teman-teman dari Divisi Rohis
FLP Jakarta.
Launching "Wak Ali & Manusia Lumpur" |
Launching "ADAB" |
Akhirnya
kita sampai ke pemateri terakhir, Taufan E Prast. Penulis yang satu ini siap
mengocok perut kita semua. Bukan, beliau bukan hendak melakukan stand up comedy
di panggung sana. Tapi kita akan menyaksikan pemaparan beliau tentang menulis
dengan kocak khas Kang TEP, begitu beliau biasa disapa.
Benar
saja, selama sesi Kang TEP, saya tak henti-hentinya tertawa hingga berderai air
mata, hiks. Sekocak apa pun beliau memaparkan materi, pasti ada pesan di
dalamnya. Menulislah apa yang ingin kamu tulis. Kita boleh menguasai semua
jenis tulisan, tapi fokuslah pada satu jenis tulisan yang kamu kuasai.
The
closing
Bagian
akhir acara ini ditutup dengan pengumuman-pengumuman. Hal yang satu ini selalu
membuat saya excited, apalagi kalau pengumuman pemenang lomba :D
Sebelum
acara SG diselenggarakan, divisi perpustakaan FLP Jakarta mengadakan lomba
resensi bagi anggotanya. Dan pemenangnya adalaaah…saya sendiri, hehe.
Alhamdulillah nambah lagi koleksi buku. Kali ini saya dapat buku terbaru dari
anggota FLP Jakarta, Mbak Fisra, yang berjudul “Don’t Stop Exploring West
Sumatra”. Senang sekali bisa mendapatkan buku Mbak Fisra ini. Terima kasih Mbak :)
Pengumuman
selanjutnya adalah seputar kegiatan pramuda yang akan dijalani oleh para
anggotanya selama enam bulan ke depan. Selesai pengumuman, akhirnya doa penutup
pun dipanjatkan.
Tak
lupa seperti biasa kita abadikan momen tahunan ini dengan berfoto bersama, baik
peserta pramuda, pemateri dan panitia. Foto bersama satu angkatan pun tidak
boleh ketinggalan. Bagi teman-teman senior, acara ini juga menjadi ajang reuni
yang tidak lupa untuk diabadikan. Say cheeseers!!
The nineteenth squad |
We Are FLPers |
Terima
kasih teman-teman pramuda yang sudah hadir di acara stadium Generale ini. Semoga kalian lebih semangat lagi dalam belajar dan produktif dalam menulis.
Waaaah, pengen deh aktif di kegiatan keren kaya begini, Mba Nia. Ikutan duuuuns
ReplyDeleteAyo mba, ikut aja! Mau daftar? Klo mau, nanti aku sampein ke PJ-nya..
Delete