Friday 24 March 2017

BERANI BELA ISLAM? BUKTIKAN!





Judul                           : Seberapa Berani Anda Membela Islam?
Penulis                         : Na’im Yusuf
Penerbit                       : Maghfirah, Mei 2016
Tebal                           : 274 halaman

Seberapa berani Anda membela Islam?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, sebaiknya ketahui dulu ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki seorang pemberani. Buku ini membahas secara detil karakteristik seorang yang pemberani, serta contoh nyata sikap berani yang ditunjukkan oleh Nabi Saw. dan para sahabat. 

Lalu, apa sajakah karakteristik yang harus dimiliki untuk  menjadi seorang yang pemberani? Penulis menjabarkan tiga belas karakteristik pemberani, yaitu; mencintai masjid, menyeru ke jalan Allah, sungguh-sungguh dan tanggap, bersikap aktif dan bertanggung jawab, bercita-cita tinggi, mulia dan terhormat, berani di atas kebenaran, berani, berjihad dan berkorban, teguh di atas kebenaran, sabar dan membiasakan diri, memenuhi janji dan jujur pada Allah SWT, terakhir tidak mudah putus asa dan pesimis.


Sudah adakah dalam diri kita ciri-ciri tersebut? Jika belum, semoga kita masih diberi kesempatan untuk mewujudkan ciri-ciri tersebut. Namun tentunya kita tahu bahwa manusia tidak ada yang sempurna, kecuali manusia mulia Nabi Muhammad SAW. Kita tidak perlu menunggu hingga ke tiga belas karakter itu hadir dalam diri untuk menjadi seorang pemberani. Tanamkan dalam diri untuk mewujudkan karakter pemberani tersebut sambil terus mengimplementasikan sifat berani membela Islam di setiap kesempatan.

Sifat berani bukan hanya dominasi kaum pria saja atau  orang dewasa saja, karena wanita dan anak-anak pun tidak kalah dalam hal keberanian membela Islam. Kisah  nyata sifat berani pada masa kenabian dapat kita salami di buku ini.  Pahlawan pemberani pembela Islam datang dari berbagai kalangan, baik pria, wanita hingga anak-anak. Keberanian mereka membuat kita terenyuh, takjub dan mengharukan. 

Dikisahkan suatu  hari Amirul Mukminin Umar bin Khaththab  berjalan melewati tiga orang anak-anak yang tengah bermain dan bercanda bersama. Ketika mereka melihat Umar lewat, mereka lari terbirit-birit dan tinggal seorang saja. Anak itu adalah Abdullah bin Zubair. Umar bertanya kepadanya, “Mengapa kamu tidak ikut berlari bersama teman-temanmu?” Anak itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, aku tidak melakukan dosa. Mengapa aku harus takut kepada engkau? Jalan juga tidak sempit, jadi aku  tidak perlu meluaskan jalan untuk engkau”. Mendengar penuturan bocah itu, Umar berkata,”Engkau seorang pemberani seperti ayahmu (Zubair bin Awwam)”.

Sedangkan pahlawan pemberani dari kalangan wanita dalam Islam dicontohkan oleh; Ummu Hakim Al-Makhzumah yang tercatat dalam sejarah berhasil membunuh tujuh tentara Romawi saat perang Yarmuk, Sumaira binti Qais yang mendorong kedua anaknya untuk bergabung bersama Rasulullah dalam perang uhud, Ummu Imarah yang turut serta ke medan pertempuran  di perang Uhud dengan gagah nerani layaknya kaum laki-laki.

Orang Islam yang pemberani harus memiliki sifat aktif, aktif dalam segala bidang. Orang Islam tidak boleh hanya jadi penonton, tetapi jadilah penggerak. Aktif dalam menanggapi hal-hal buruk yang menimpa agama dan umat Islam. Imam Syafi’i sangat tidak menyukai sikap berdiam diri. Orang Islam itu harus bergerak, harus peka. Imam Syafi’i pun bersyair tentang hal ini, “Sungguh aku melihat kerusakan bila air itu diam. Jika mengalir, maka baiklah ia, karena jika tidak, maka tiada kebaikan” (hlm. 89).

Selain aktif, orang Islam juga harus percaya diri, karena Islam itu gagah dan berwibawa, seperti kata Umar. Dikisahkan Asy-Syifa binti Abdillah melihat sebagian wanita berjalan seperti orang yang lemah, dia bertanya, “Siapa wanita-wanita itu?” lalu dijawab, “Mereka para wanita ahli ibadah,” Umar berjalan dengan gagah, jika berbicara didengar, orang yang terkena pukulannya pasti terluka, padahal ia adalah orang yang ahli ibadah sejati (hlm. 114).

Maknanya adalah bahwa umat Islam tida boleh lemah dan lesu. Ia harus selalu  optimis dan semangat, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam bergaul di  masyarakat dalam menghadapi problema social yang ada. Karena sejatinya umat Islam merupakan umat terbaik seperti yang Allah sebutkan dalam QS. 3: 110.


“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”


Buku  dengan tebal 274 halaman ini, selain berisi tentang penjelasan ciri-ciri seorang pemberani dan kisah para sahabat, juga dilengkapi tip-tip ringkas seputar karakter pembangun jiwa. Dewasa ini, sikap pemberani sangat diperlukan demi menghadang serangan dan usaha menjelek-jelekan agama Islam oleh pihak lain. Kekurangan buku ini satu, yakni pada fisik buku yang cenderung lebih berat dari buku biasanya. Namun tentunya materi yang ditulis di dalamnya tidak mengurangi nilai kemanfaatan dan kualitas buku ini.

1 comment:

  1. Berani membela islam saat ini semakin perlu ditunjukkan oleh kaum muslimin. Godaan dunia semakin berat. Semoga kita termasuk golongan pemberani tersebut, golongan yang menjadikan kaum salafush shalih sebagai panutan dan teladan. Aamiin

    ReplyDelete