Monday 18 September 2017

Jadikan Buku Benda Favorit Anak

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan menghadiri sebuah seminar dengan tema “Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca”. Salah satu pembicara yang hadir adalah Bapak Dodi Pribadi dari Perpustakaan Nasional. Ada pernyataan menarik yang beliau kutip dari seorang public figure, Tantowi Yahya, yaitu “Ibuku adalah perpustakaan pertamaku”. Tantowi kecil menjadikan ibunya sebagai perpustakaan tempatnya mendapatkan informasi.

Biasanya anak kecil itu suka sekali bertanya. Apa saja yang dilihat atau didengar pasti akan ditanyakan kepada ayah atau ibunya. Lalu, bagaimana cara orangtua menjawab pertanyaan anak? Jika pertanyaan yang disampaikan adalah hal-hal yang umum, orangtua akan dengan mudah menjawabnya. Tapi bagaimana jika pertanyaan yang muncul adalah sesuatu yang tak wajar atau sulit untuk dijawab karena orangtua tidak memiliki pengetahuan tentangnya?


Nah, agar orangtua tidak terjebak dalam pertanyaan sulit dari anak, mulailah dengan gemar membaca. Membaca segala jenis buku akan memperkaya wawasan, sehingga jika suatu saat anak bertanya orangtua sudah memiliki amunisi yang baik untuk disampaikan. Kalaupun orangtua belum memiliki pengetahuan yang anak inginkan, orangtu dan anak bisa mencarinya bersama-sama. Jadikan kesempatan menemukan jawaban atas pertanyaan anak ini sebagai waktu yang menyenangkan untuk melakukan aktifitas bersama.

Dengan begitu, anak akan senang karena orangtuanya dapat memberikan jawaban yang memuaskan dan mulai menjadikan orangtuanya sebagai perpustakaan pertamanya. Anak akan bangga bahwa ternyata orangtuanya memiliki wawasan yang baik, sehingga anak akan merasakan manfaat membaca dan akan mulai menyukai kegiatan membaca.

Bagaimana cara menularkan kegemaran membaca pada anak?

Model atau contoh terbaik bagi seorang anak adalah kedua orangtuanya. Anak akan meniru apa yang ia lihat dan dengar dari orangtuanya. Oleh karna itu hendaknya orangtua hanya berkata dan berperilaku yang baik di depan anak-anak. Salah satu hal yang baik yang bisa ditiru oleh anak adalah kegiatan membaca. Bila seorang anak sering melihat orangtuanya memegang buku dan membaca, anak pun akan penasaran dengan apa yang dilakukan orangtua.

Selain itu, berikan kemudahan pada anak untuk meraih buku. Dengan meletakkan buku di tempat yang mudah dijangkau anak, anak tidak segan untuk mengambil dan membukanya. Namun, kebanyakan orangtua malah menjauhkan buku dari anaknya karena khawatir akan merusak bukunya. Hal itu bisa disiasati dengan memberikan anak buku dengan hard cover misalnya, atau untuk anak yang masih kecil sekali, orangtua dapat memberikan buku yang terbuat dari bahan kain yang memang diperuntukkan untuk bayi dan balita. Tetapi untuk anak yang sudah agak besar, biarkan ia memilih bukunya sendiri yang dapat ia jangkau dengan mudah.

Menularkan kegemaran membaca pada anak sebenarnya dapat dilakukan sejak dalam kandungan. Bunda Aini Kiki (pakar parenting literasi yang juga menjadi salah satu pembicara pada seminar itu) mengatakan, “Bahkan janin memiliki kebutuhan untuk belajar, karena janin sudah bisa mendengar sejak ruh pertama kali ditiupkan”. Jadi, ibu atau ayah bisa berkomunikasi dengan janin yang dikandung. Rangsang janin dengan kata-kata yang positif, perdengarkan ayat Alquran dan bacakan buku-buku yang berkualitas.

Ir. Adiyati Fathu Roshonah, M. Pd. atau dikenal dengan Bunda Aini Kiki
 
Untuk anak balita yang sedang dalam masa aktif biasanya akan membuat seorang ibu harus ekstra pengamatan dan ekstra kesabaran. Sayangnya masih banyak orangtua yang tidak ingin direpotkan oleh anak rewel, jadi ketika anak menangis dan orangtua merasa terganggu dengan suara tangisan anak, orangtua akan mengambil jalan pintas dengan memberikan gadget atau menyalakan TV agar si anak berhenti menangis.

Dua benda itu- gadget dan TV- menjadi andalan orangtua agar aktifitas mereka tenang tanpa tangisan rewel anak. Anak pun biasanya akan diam jika melihat dua benda itu. Bunda Aini Kiki memberikan alternatif barang yang bisa diberikan kepada anak saat ia rewel. Orangtua bisa memberikan buku atau kertas dan alat tulis. Anak bisa mulai berkreatifitas di atas kertas meskipun hanya sebuah coret-coretan. Contoh lain, saat ibu sedang memasak, ibu bisa memberikan wortel, tomat atau sayuran lain kepada anak. Biarkan ia memegang apa yang dipegang oleh ibunya. Dengan begitu anak akan terbiasa dengan sayur sejak kecil. Teknik ini berhasil diterapkan oleh Bunda Aini Kiki kepada anak-anaknya. Alhasil saat usia 4 tahun anaknya sudah bisa menulis dengan baik dan gemar makan sayur.

Tentu saja tidak semua orangtua akan berhasil menerapkan teknik yang dicontohkan Bunda Aini Kiki ini, karena setiap anak memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Tapi apa pun tekniknya, biarkan anak mengenal buku sejak dini. Kenalkan buku lebih sering dan hindari dulu mengenalkan anak pada gadget. Jadikan buku benda favorit pertamanya.

"Tulisan ini diikutkan dalam Postingan Tematik (PosTem) Blogger Muslimah Indonesia

#PostinganTematik #BloggerMuslimahIndonesia




34 comments:

  1. Orang tua adalah role model utama dan pertama untuk anak.

    ReplyDelete
  2. Anak memang mudah meniru kebiasaan di sekelilingnya, termasuk kebiasaan membaca. Yuk sebagai orangtua, kita biasakan membaca agar anak-anak kita meniru dan suka membaca :)

    ReplyDelete
  3. Hehe akhirnya diposting ulang ya Nia. Gapapa deh, ujian kesabaran hehe.

    ReplyDelete
  4. Menularkan virus membaca pada anak harus dimulai dari orang tuanya.

    ReplyDelete
  5. Hiks..hiks...masih sulit untuk menjadikan buku favoritnya anak2 mba.

    ReplyDelete
  6. Ini yang terus menerus kami terapkan ke anak-anak. Semoga kecintaan kami, orang tuanya, dapat menjadi contoh bagi mereka untuk ikut mencintai buku.

    ReplyDelete
  7. Menaruh buku ditempat yang mudah ditangkap itu ada plus minusnya juga. Di satu sisi dapat mengenalkan anak-anak pada buku, tapi disisi lain Suka jengkel sendiri kalau buku-buku kesayangan disobek ama anak-anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Butuh dampingan orang tua agar buku tidak dirusak anak-anak

      Delete
  8. Ibu adalah perpustakaan pertama bagi anak.. saya suka kalimat ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk jadi perpustakaan pertama bagi anak kita ^^

      Delete
  9. Tips memberi buku, kertas, alat tulis sudah pernah saya praktikkan ke si kakak. Sip, memang tokcer hasilnya. Menenangkan anak tapi visioner :) alhamdulillah sampai sekarang si kakak gila membaca. Semoga nanti adiknya juga, aamiin

    ReplyDelete
  10. Tips kasih teladan, saya yang paling mempan. Jadi kalau saya lagi pegang buku dan serius baca..mereka pun ikuitan:)

    ReplyDelete
  11. bisa saya coba ini, makasih sharingnya mbak, salam kenal :)

    ReplyDelete
  12. kadang gadget lebih menarik ya bund hehe

    ReplyDelete
  13. Menaruh buku dalam jangkauan anak. Iya ya, kadang kita malah menaruhnya tinggi-tinggi karena takut rusak. Harus diingat itu buat suatu saat kalau aku punya anak.
    Tadi sesaat pas baca baru kepikiran, sebenarnya kalau gadget digunakan sebagai alat baca juga akan baik sekali. Dari pada sekedar memutar video-video lagu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Gadget memang bisa digunakan untuk membaca juga. Tapi saya sendiri lebih suka baca buku fisik bukan gadget ^^

      Delete
  14. Benar banget mbk orang tua kudu banyak membaca sehingga juga cerdas ketika menjawab pertanyaan anak

    ReplyDelete
  15. Calon ibu langsung semangat baca buku lagi, Mbak. Biar nanti bisa jadi guru pertama, perpustakaan pertama (atau apapun istilah lainnya) untuk anak-anaknya... :)

    ReplyDelete
  16. Wah pingin banget jadi perpustakaan pertama bagi Afnan dan adik-adiknya kelak. Semangat belajar lagi untuk saya dan bunda-bunda yang lain :)

    ReplyDelete
  17. Ortu eike suka baca. Eike suka baca tp adik eike kaga

    ReplyDelete
  18. Iya juga ya, Ibu saya dulu tuh semangat banget nyekokin saya sama adik saya buku-buku bacaan bergambar. Ternyata usahanya agar saya gemar membaca. Jadi tambah semangat buat membaca.

    ReplyDelete
  19. Kalau saya, ya teladan yang paling joss buat anak-anak. Mereka selalu tertarik melihat saya membaca trus ketawa-tawa atau bertampang serius karena penasaran. Sekarang ekspresi seperti itu sering mereka tiru juga, heheheh

    ReplyDelete
  20. Keren, jika ibu bisa menjadi perpustakaan pertama untuk anak, karena memang fitrahnya ibu adalah madarasah utama bagi anak-anaknya :)

    ReplyDelete
  21. Jangan ragu untuk memberikan buku kepada anak, yang penting sesuai dengan usianya yah..

    ReplyDelete