Monday 2 October 2017

Sejarah: Antara Luka dan Bahagia


Sejarah? Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata itu? Membosankan. Mungkin saja banyak yang berpikiran seperti itu, termasuk saya. Buku sejarah mungkin menjadi salah satu jenis buku yang dihindari. Pasalnya kebanyakan buku sejarah itu tampil dengan fisik yang tidak menarik. Mungkin saja sampul bukunya tidak enak dipandang, jenis huruf yang kurang bersahabat dengan mata, tata letak isi buku kurang atraktif atau mungkin bahasa yang digunakan sangat ketinggalan jaman.


Tapi tahukah kalian, ada buku sejarah yang jauh dari hal-hal yang membosankan di atas? Ya, saya menemukannya. Buku dengan tema sejarah yang pastinya memperluas wawasan, ditulis dengan gaya bahasa ringan nan inspiraif, disain tata letak yang menarik itu berjudul “Gara-Gara Indonesia” karya Agung Pribadi, seorang menekuni bidang sejarah.


Membaca buku GGI membuat saya semakin tahu dan kagum pada negara saya ini. Banyak fakta menarik tentang Indonesia yang cukup membanggakan. Salah satunya yakni Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang meraih kemerdekaan dengan perjuangan sendiri, perang berkali-kali, bertahun-tahun hingga berabad. Sedangkan kebanyakan negara lain yang terjajah, tidak mendapatkan kemerdekaannya dengan perjuangan sendiri, melainkan ada yang merdeka karena dihadiahkan oleh negara yang menjajah, banyak juga negara yang mendapatkan kemerdekaan setelah lepas dari negara induk, ada pula yang merdeka karena negara induk mereka terpecah.

Buku GGI tidak hanya menampilkan sejarah Indonesia yang membanggakan, tapi juga menyajikan kisah sejarah yang membuat kecewa. Seperti dalam fakta-fakta berikut ini:


  • 1.      Indonesia merupakan sumber herba untuk berbagai tanaman kesehatan dan kosmetik. Akan tetapi hak paten atas tanaman tersebut saat ini dimiliki oleh bangsa asing.
  • 2.      Indonesia adalah penghasil cokelat terbesar nomor tiga di dunia, tapi negara yang dikenal sebagai penghasil cokelat berkualitas di dunia adalah Swiss atau Belgia. Sekalipun negara Eropa tersebut tidak ada perkebunan cokelat.
  • 3.      Indonesia adalah penghasil karet dan sawit tertinggi di dunia, tetapi harganya ditentukan bursa komoditi di Belanda yang tidak punya tanaman tersebut.
  • 4.      Dan masih banyak lagi.
Kesimpulannya, sejarah mencatat sebuah negara menjadi besar bukan karna kekayaan alamnya, melainkan bangsa yang mampu mengolah kekayaan alamlah yang menjadi bangsa besar.  

Lupakan hal-hal yang mengecewakan di atas. Dalam buku ini juga tercatat kehebatan Indonesia dalam sejarah silam. Indonesia adalah negara yang lebih demokratis dibanding negara lain yang berkoar-koar tentang demokrasi. Pemuda Indonesia dahulu adalah pemuda yang hebat-hebat. Di usia 20 hingga 30 sudah cukup matang sehingga bisa menjadi pelopor gerakan atau organisasi penting yang menjadi tonggak kebangkitan bangsa. Sepak bola Indonesia lebih hebat daripada Belanda, bahkan Belanda sempat takut saat bertanding melawan Indonesia.

Belajar sejarah atau membaca sejarah jangan membuat kita menjadi terpuruk dengan masa lalu. Sebaliknya, mengetahui sejarah masa lalu hendaknya menjadi pemacu atau penyemangat bagi generasi penerus untuk berbuat lebih baik, bertindak lebih bijaksana dan tanggung jawab demi tercipta sejarah yang baik yang akan menjadi kebanggan bagi penerus di masa datang. Jangan sekali-kali melupakan sejarah!

"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"

#ODOPOKT1

11 comments:

  1. Buku yang bikin penasaran, sempat bertemu juga dengan penulisnya pas workshop bersama Asma Nadia...terima kasih ulasannya mbak..menarik..

    ReplyDelete
  2. Buku keren..Harusnya buku seperti ini dibaca banyak anak negeri ini, biar mereka bangga dengan negerinya sendiri..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget. Buku dgn tema sejarah yg disajikan dgn ringan itu jarang soalnya..

      Delete
  3. Seharusnya memang sejarah kehidupan membuat kita banyak belajar agar menjadi lebih baik lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mari ciptakan sejarah hidup yg baik untuk masa depan yg cemerlang ^^

      Delete
  4. wah, baru liat ada buku ini.
    sepertinya menarik untuk dibaca :D

    ReplyDelete
  5. buku lama tapi bahasannya masih relevan sampai saat ini ya, mba nia

    ReplyDelete
  6. Setuju Mbak, belajar sejarah bukan orang jadul kok, dulu ada anggapan yang seperti itu...belajar sejarah malah menjadikan kita cinta tanah air, mau tahu kan berarti sayang

    ReplyDelete