Sunday 23 August 2015

Lelaki Yang Membuatku Jatuh Cinta

Aku bukanlah satu-satunya orang yang menyukainya. Banyak, banyak sekali sainganku. Akankah dia melirikku barang sekejap? Mengenalnya sejak dulu tapi tidak menelusuri tentang dirinya lebih dalam. Hanya sekedar tahu dan berlalu. Entah mengapa seiring waktu berlalu rasa ini semakin menuntutku untuk menyelami pribadinya lebih dalam. Aku pun berusaha untuk mencari informasi terkait dirinya yang cukup mengusik hati dan pikiranku.


Akhirnya sering kutemukan namanya di sosial media, banyak orang-orang yang menyebut namanya. Rasa penasaranku semakin menjadi ketika kutemukan namanya di salah satu buku peganganku. Bukan, bukan aku yang menuliskannya. Seolah namanya muncul begitu saja di dalam buku yang sering aku baca.

Semakin banyak informasi yang kudapat tentang dirinya dari mereka yang juga menaruh hati padanya. Mereka bilang dia menyukai warna merah, yang lain bilang dia suka warna hijau dan sangat menyukai madu sebagai makanan favoritnya. Layaknya remaja yang sedang menggemari idolanya, akan meniru apa pun yang ada pada idolanya. Aku pun begitu, demi memiliki kesamaan dengan dia yang kusuka, aku rela mengganti warna favoritku menjadi hijau atau merah dan mengonsumsi madu, itu bukanlah hal yang sulit.

Aku dengar dari mereka bahwa dia adalah pemuda yang gagah nan bersuara lantang. Sepertinya dia tipe semua wanita. Ada yang bilang keringatnya harum bagaikan parfum. Ah, benarkah? Dia tidak pernah memotong pembicaraan orang lain. kuduga Ia adalah pria yang sangat baik dan sopan. Mereka juga bilang dia adalah lelaki yang paling tampan diantara orang-orang yang istimewa dikalangannya. Aku yakin sekali mengenai hal itu, meskipun diri ini belum pernah bertatap muka dengannya. Satu lagi yang mengesankan tentang dirinya yaitu dia begitu menyayangi anak-anak. Semakin kagum saja aku dibuatnya. 

Mendengar segala informasi tentang dirinya membuatku semakin jatuh cinta. Ingin sekali diri ini bersua dan mengungkapkan segalanya. Lalu bagaimana caranya? Baiklah, sembari menunggu waktu pertemuan dengannya aku akan berusaha sebaik mungkin memantaskan diri, agar saat pertemuan itu tiba, dia sudi menerimaku sebagai orang yang mencintainya.

Waktu terus berlalu, tak sabar diri ini ingin bertemu. Aku tak bisa membendung rasa bahagia ini ketika kutahu bahwa sesungguhnya Ia pun mencintaiku. Dia menyebut-nyebut namaku di bibirnya, “ummati, ummati”. Semoga diri ini dapat bersua di tempat yang terindah.


Ah, aku semakin cinta pada kekasihNya. 

6 comments:

  1. Masya Allah, postingan yang menggugah hati. Di akhir postingan kini sy tahu klw yg dimaksud itu rasulullah.

    Salam kenal ya, saya follow blognya

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Semoga dipertemukan di tempat yang terindah ^^

      Delete
  3. Ya Rasulullah Saw..kekasih Allah Swt yang sangat mencintai umatnya. bahkan dihadapan sakaratul maut yang diingat bukan dirinya..tetapi nasib umat..Ya Rasulullah kami mencintaimu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allahumma sholli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad

      Delete