Dari
setiap event yang digelar apa pun itu jenisnya, ada satu momen yang paling seru
dan dinanti-nanti. Momen apakah itu?
Momen
itu adalah foto-foto. Yup! Menurutku itulah momen yang paling dinanti. Momen di
mana semua orang bebas mengekspresikan gaya demi terekam sempurna dalam kamera.
Acara paling seru di saat semua berkumpul dengan wajah ceria tak lupa senyum
merekah, siap diabadikan.
Itulah
momen paling seru dalam acara muscab (musyawarah cabang) FLP Jakarta 2017.
Muscab yang diselenggarakan pada 12 Maret 2017 itu akhirnya selesai pada pukul
16.30 WIB, setelah sebelumnya diumumkan ketua FLP Jakarta yang baru periode
2017-2019. Musyawarah mencapai mufakat sebelum azan asar berkumandang. Dengan
menyingkirkan sementara para calon yang terpilih, yaitu Karina Bintang Anggara,
Nur Afilin dan Arya Noor Amarsyah, keluar ruangan yang entah mereka pergi ke
mana bersama si mobil marun itu.
Musyawarah
berjalan cukup alot. Hampir semua peserta muscab menyampaikan pendapat, opini
serta kelebihan dan kekurang dari masing-masing calon. Sebelum terpilih tiga
orang kandidat tersebut, kami telah melakukan pemungutan suara. Terdapat tujuh
orang kandidat dalam pemungutan suara, mereka adalah Ali Musafa, Ani Harjati,
Wiekerna Malibra, Etika Suryandari, Arya Noor Amarsyah, Karina Bintang Anggara
dan Nur Afilin.
Menjelang
waktu istirahat, salat zuhur dan makan siang, tiba-tiba kami, panitia khususnya
mendapat berita yang cukup menegangkan yang dapat berakibat fatal. Akhirnya
panitia melakukan meeting singkat,
sementara para peserta muscab disuguhi sebuah film garapan teman-teman FLP
Jakarta yang diberi judul “Angkasa”. Film garapan sutradara Ali Musafa ini
dimainkan oleh beberapa anggota FLP Jakarta dari berbagai angkatan.
Alhamdulillah
tidak ada halangan yang berarti, sehingga kami pun dapat melanjutkan acara.
Makan siang, salat zuhur dan saling bercengkrama antar aggota FLP Jakarta yang
sebelumnya cukup lama tidak saling bersua. Momen ini juga merupakan momen tepat
untuk reuni dengan teman-teman satu angkatan dulu.
Salah
satu acara inti dari muscab yang diselenggarakan di sekretariat FLP Wilayah
Jakarta Raya, Kampung Rambutan, Jakarta Timur adalah penyampaian LPJ oleh ketua
dan segenap pengurus FLP Jakarta yang lama. Penyampaian LPJ berlangsung selama
kurang lebih dua jam, yang sebelumnya dibuka oleh MC, pembacaan ayat suci
Al-qur’an serta sambutan-sambutan oleh ketua panitia muscab, Etika
Suryandari dan ketua FLP Jakarta 2015-2017, Arya Noor Amarsyah.
Demikian
serangkaian acara muscab FLP Jakarta 2017. Acara ditutup dengan pengesahan
ketua FLP Jakarta periode 2017-2019, Nur Afilin dan wakilnya Karina Bintang
Anggara. Tak lupa sedikit nasihat dan pesan yang disampaikan oleh ketua FLP
Wilayah Jakarta Raya, Sudi Yanto kepada ketua dan wakil FLP Jakarta yang baru. Serta
pesan dan harapan dari perwakilan FLP Pusat, Yanuardi Syukur.
Pesan
yang cukup menginspirasi dari Mas Yanuardi Syukur, yaitu sebagai anggota
FLP hendaknya dapat mengamalkan rumus “berjalan, menggali, menemukan dan
berbagi”. Makna dari rumus tersebut yang dapat saya simpulkan, kurang lebih
begini:
Berjalan
Sebagai
komunitas, FLP tidak boleh berjalan sendiri. alangkah baiknya jika FLP dapat
bersinergi dengan komunitas lain di Jakarta. Berjalan, merangkul, bersinergi
dengan komunitas lain dapat membuka wawasan serta ide-ide segar yang dapat
menjadi masukan bagi FLP untuk lebih berkembang.
Menggali
Setiap
anggota hendaknya bisa menggali potensi masing-masing. Niatkan dalam diri untuk
menerbitkan sebuah karya tulis, baik dalam bentuk antologi atau pun buku karya pribadi.
Namun tentunya harus dicita-citakan dan wujudkan untuk memiliki buku karya
pribadi.
Menemukan
Setelah
menggali potensi diri, cari dan temukan lagi ide, gagasan, pemikiran dan
kesempatan dari setiap anggota. Temukan inspirasi, lalu kembangkan dengan
kreatifitas yang sesuai dengan visi misi FLP.
Berbagi
Sebagai
penulis tidak hanya berkutat pada mencari ide, menuliskan kemudian menerbitkannya,
tapi juga harus punya rasa ikhlas berbagi. Berbagi ide, berbagi ilmu,
pengalaman, informasi yang bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Akhirnya
semoga dengan terpilihnya ketua yang baru, dapat membawa angin segar bagi FLP
Jakarta, hingga ke depannya FLP Jakarta bisa menjadi komunitas menulis yang
berkualitas baik diri pribadi setiap anggotanya maupun karya-karyanya.
No comments:
Post a Comment