Wih,
judulnya serem ya?
Transit
atau singgah biasanya digunakan pada saat melakukan perjalanan. Transit di
bandara ini, transit di stasiun itu, transit di terminal sana, transit di halte
situ, barulah kita melanjutkan perjalanan lagi menuju tujuan akhir.
Nah,
tapi ini kok transit di Neraka? Siapa juga yang mau transit di Neraka? Denger
namanya aja gak sanggup, apalagi harus transit!
Tenang
kawan, Nabi Muhammad Saw. dalam hadist riwayat Abu Hurairah, bersabda, “Setiap
ummatku pasti akan masuk Surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya, ‘Ya,
Rasulullah, siapa yang tidak mau?’ Beliau Saw. menjawab, ‘mereka yang menaati
aku akan masuk Surga dan yang menentangku, maka dia enggan masuk Surga.”
Dari
hadist di atas, ternyata masuk Surga itu mudah kan? Tinggal pilih aja, mau
menaati Rasul atau tidak. Dan sebagai ganjarannya sudah kita ketahui bersama.
Sebagai
umat Islam, kita yakin bahwa Allah Swt telah menjanjikan Surga untuk hambaNya.
Namun perlu diketahui ada dua cara menuju Surga, pertama jalur cepat dan
melesat langsung ke Surga, kedua jalur lambat alias transit dulu di Neraka.
Lalu, berapa lama waktu transit di neraka? Yang pasti setelah semua dosa dan
maksiat yang dilakukan di dunia telah mendapatkan balasannya. Sebagai bahan
perhitungan, satu hari di Neraka sama dengan 1000 tahun di dunia.
Ustadzah
Erika Suryani, Lc. dalam kajiannya beberapa waktu lalu menceritakan proses
pemindahan penghuni Neraka menuju Surga. Beliau mengatakan, setelah seluruh
siksaan Neraka telah tertunaikan, sudah terbakar dan hangus semua kulit, daging
hingga tulang-tulang manusia, penghuni Neraka itu akan dihidupkan kembali,
ditumbuhkan dan dibersihkan di telaga Kautsar. Setelah itu barulah Allah Swt
akan memasukkannya ke dalam Surga. Tapi tunggu dulu, mereka tidak masuk Surga
begitu saja, melainkan terdapat label, cap atau stempel di bagian belakang
bajunya yang bertuliskan “Mantan Penghuni Neraka Jahanam” dalam Bahasa Arab
pastinya.
Astaghfirullah,
mengerikan sekali.
Banyak
orang atau mungkin diri kita sendiri pernah berseloroh begini, “Teman, kalau
nanti aku tidak ada bersamamu di Surga, tolong jemput aku ikut bersamamu ya!”
Ungkapan
itu bukan tanpa landasan. Mereka mengutipnya dari ungkapan berikut, “Ya, Rabb.
Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama
kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.” Maka Allah berfirman,
“Pergilah kamu ke Neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya
masih ada iman walaupun sebesar zarrah.”
Masih
mengutip kata-kata ustadzah Erika Suryani, Lc. Beliau mengatakan, jangan mau
jadi yang dijemput tapi jadilah yang menjemput. Itu artinya berusahalah
sungguh-sungguh agar kita tidak perlu mampir ke Neraka dan menunggu sahabat
menjemput kita.
Lalu
bagaimana caranya agar kita tidak perlu transit di Neraka? Saya rasa
teman-teman sendirilah yang lebih mengetahui jawabannya.
Semoga
kita menjadi manusia yang pantas mendapat rahmat dan ridho-Nya agar tidak perlu
transit di Neraka dan mencicipi secuil cipratan apinya. Aamiin.
amin...
ReplyDeletemapir balik ya http://otnairahiwa.blogspot.com
Sudah :)
Deleteaamiiin...:)
ReplyDelete