Sunday, 3 November 2024

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

 



Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca di waktu kecil. Masihkah kita ingat saat dulu pertama kali bisa membaca? Siapakah orang pertama yang mengajarkan kita membaca? Bagaimanakah reaksi orang-orang terdekat kita saat mengetahui kita sudah bisa membaca? Lalu, bagaimana perasaan kita sendiri saat pertama kali bisa membaca?

Segala sesuatu yang pertama pasti memiliki kesan tersendiri yang mungkin tidak terlupakan dalam hidup kita. Sebagai orang tua sudah pasti bangga dan senang mengetahui anaknya sudah bisa mengenal huruf, sudah bisa mengeja, bahkan membaca kalimat. Sebagai guru yang mengajarkan kita tentunya juga bangga dan ada rasa lega saat anak didiknya berhasil membaca dengan baik. Siapa pun yang punya andil dalam membuat kita bisa membaca, seperti paman dan tante kita, kakak, ibu atau guru privat, mereka pasti akan bereaksi positif penuh kebanggaan.

Selain guru di sekolah yang mengajarkan dan membimbing, orang tua kita bahkan rela menyisihkan beberapa lembar rupiah untuk membayar guru privat atau mendaftarkan kita ke tempat les membaca dan menulis. Semua itu demi kita agar mampu membaca sebagai syarat mendaftar ke tingkat sekolah yang lebih tinggi. Kita pun menjalaninya dengan susah payah agar tidak mengecewakan harapan orang tua dan guru kita.

Setelah kita berhasil dan mampu membaca, bukan hanya orang tua dan guru yang mengajarkan kita yang bangga dan senang, diri kita sendiri pun akan merasa senang dan puas setelah lelah melewati masa-masa sulitnya les membaca. Saking senang dan antusiasnya kita, sampai-sampai segala macam bentuk tulisan yang kita temukan di mana pun pasti akan kita baca. Mungkin kita melihat papan iklan di jalan, tulisan di majalah atau surat kabar, hingga kerta-kertas bekas yang berserakan di rumah, sekolah atau tempat kursus membaca tidak luput dari perhatian kita untuk dibaca.

Begitupun mungkin yang dirasakan oleh anak-anak kita yang saat ini sedang berada di masa-masa belajar membaca di sekolah maupun di tempat kursus membaca anak di mana mereka terdaftar. Bisa jadi anak-anak kita merasakan lelah dan bosan dalam prosesnya, akan tetapi mereka harus tetap mejalaninya demi masa depan. Anak-anak memang tidak sepenuhnya memahami mengapa mereka harus belajar membaca. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar yang membuat mereka nyaman dan menyenangkan agar mereka menjalaninya dengan riang dan ringan.

Mungkin tidak banyak tempat kursus membaca anak di sekitar kita, tetapi ada satu lembaga kursus, yaitu Kumon. Selama ini mungkin Kumon dikenal dengan kursus matematikanya. Akan tetapi, saat ini lembaga kursus tersebut sudah menambah mata pelajaran lainnya yaitu Bahasa Indonesia Kumon. Kumon bisa menjadi salah satu alternatif les membaca anak saat ini. Dengan program indivdu dan metode belajar yang unik membuat anak merasakan sensasi les membaca yang berbeda.




Kembali ke judul utama artikel ini, yaitu bagaimana caranya agar kegemaran membaca terus tertanam dalam kehidupan anak kita hingga dewasa. Setelah anak kita bisa dan lancar membaca, lalu apa?

Sayangnya, setelah anak-anak sudah lancar membaca, hal baik itu seolah sudah selesai sampai di situ. Banyak anak yang dulunya antusias membaca tulisan apa saja yang mereka temui, antusias membaca buku pelajaran yang terdapat cerita di dalamnya, tetapi seiring berjalannya waktu rasa antusias itu hilang. Padahal, kemampuan membaca tidak hanya dinilai pada seberapa lancar kita membaca, tapi juga pada seberapa jauh pemahaman kita pada bacaan yang dibaca. Untuk melatih pemahaman tersebut tentu saja anak-anak harus terus menumbuhkan minat bacanya terhadap berbagai jenis bacaan.

Beberapa cara memupuk minat baca berikut ini mungkin bisa dijalankan:

1.       👉  Menyediakan buku bacaan di rumah

Buku bacaan bukan hanya buku pelajaran. Buku cerita atau novel dan buku pengetahuan lainnya yang menarik bagi anak hendaknya tersedia di rumah. Beragam buku anak beredar di toko buku online maupun offline, pilihlah yang sesuai usia dan kesukaan anak kita. Dan pastikan sediakan buku yang original bukan bajakan.

2.       👉  Letakkan buku di tempat yang mudah dijangkau oleh anak

Agar anak-anak lebih menyukai membaca, jadikan buku benda yang mudah mereka temui di rumah. Sediakan buku di setiap ruangan yang ada di rumah, seperti di ruang tamu, kamar, meja makan, ruang TV, dapur. Jika anak sering melihat buku di mana-mana, maka buku menjadi satu hal yang memenuhi pandangan mereka dan akhirnya anak-anak pun mudah meraih dan timbul keinginan untuk membacanya.

3.       👉  Bawalah buku saat bepergian

Jika telpon genggam selalu kita bawa ke mana-mana, mengapa tidak dengan buku? Kita bisa menyertakan buku dalam perjalanan yang sedang kita lakukan bersama anak-anak. Buat kesepakan dengan anak buku apa dan berapa banyak yang akan dibawa saat bepergian.

4.       👉  Kunjungi toko buku dan perpustakaan

Jadwalkan untuk berkunjung ke toko buku atau perpustakaan bersama anak. Bisa jadi sepekan sekali, dua pekan sekali atau satu bulan sekali. Pastikan dua tempat tersebut mejadi list wajib untuk dikunjungi agar anak terbiasa dengan aktivitas yang berhubungan dengan buku.

5.       👉  Beri hadiah buku

Momen ulang tahun merupakan momen spesial bagi anak. Orang tua bisa menjadikan buku sebagai hadiah ulang tahun. Tidak mesti ulang tahun, orang tua juga bisa memberi hadiah buku di momen-momen spesial lainnya, seperti kenaikan kelas, menang lomba atau hari raya.

6.      👉   Jadilah teladan bagi anak

Kebiasaan membaca anak tidak akan tumbuh dengan baik jika tidak ada teladan dari orang tua. Anak adalah cerminan orang tua. Anak juga merupakan peniru ulung. Anak akan melihat, meniru dan mencontoh apa yang orang tuanya lakukan. Jika anak sering melihat orang tuanya memegang buku, membaca buku dan membicarakan buku, itulah yang akan tertanam dalam benak anak kita. Mereka pun akan menjadi akrab dengan buku seperti yang mereka lihat pada orang tuanya.

Cara-cara di atas tidak lantas menjadi satu-satunya cara untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Mungkin masih banyak cara lain yang bisa dilakukan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan orang tua. Yang terpenting ialah kita memahami keutamaan membaca dan kita tularkan kepada anak-anak. Karena membangun kebiasaan membaca buku tidak hanya sekadar suka saja, melainkan ada nilai-nilai kebaikan di dalamnya.

Jika kebiasaan membaca sudah tertanam dengan baik sejak kecil, anak akan tumbuh dewasa sebagai pribadi yang lebih berwawasan, lebih bijaksana dan memiliki pandangan jauh ke depan. Membaca buku tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga membawa pengaruh positif bagi banyak orang. Layaknya seorang pahlawan, ia tidak mementingkan dirinya sendiri, tapi juga ada orang lain yang harus ia selamatkan. Membaca buku menyelamatkan kita dari kebodohan.   

 


 

 

 

 

 

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

  Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca d...