Setelah
melakukan petualangan di dua klan sebelumnya, Klan Bulan dan Klan Matahari,
tiga remaja SMA, Raib, Seli dan Ali melanjutkan petualangan mereka ke Klan
Bintang dalam novel Matahari.
Pesan
terakhir Av dan Miss Selena yang melarang tiga remaja itu membuka Buku
Kehidupan yang dapat membuka portal antar klan, dilanggar oleh ketiganya. Hanya
Ra yang bisa membuka Buku Kehidupan antar klan, dan Ra sudah berusaha mematuhi
perintah Av yang tidak membolehkannya membuka Buku Kehidupan untuk pergi ke
klan mana pun.
Namun,
Ali si biang kerok yang jenius ini terus saja membujuk Ra untuk membuka portal
menuju Klan Bintang. Ia sangat penasaran ingin melihat sendiri seperti apa Klan
Bintang itu, satu-satunya klan dengan teknologi paling canggih dibandingkan dua
klan lainnya. Tapi sayang, Ali tidak berhasil membujuk Ra. Ra begitu teguh
memegang janjinya pada Av dan Miss Selena.
Tak
menyerah dengan keadaan, Ali si biang kerok yang jenius memutar otak mencari
cara untuk bisa bertualang di Klan Bintang. Dengan modal kejeniusannya ditambah
seluruh buku yang ada di perpustakaan Klan Bulan. Ali berhasil membuat kapsul
dengan berbagai kekuatan gabungan antara Klan Bulan dan Klan Matahari. Siapa
sangka, rupanya perjalanan mereka menuju Klan Bintang penuh dengan tantangan
yang membahayakan. Mereka pun disambut dengan masalah besar dari Klan bintang,
dan terancam tidak bisa kembali ke klan permukaan.
Novel
Matahari ini menguak kepribadian Ali si biang kerok. Mulai dari kejeniusannya,
tingkah anehnya yang tiba-tiba menjadi anggota tim basket popular di sekolah,
hingga status keluarganya yang tak terduga. Selain
itu novel ini juga menunjukkan kedalaman pengetahuan sang penulisnya, Tere
Liye. Berbagai ilmu baru (bagi saya) banyak bertebaran, khususnya tentang ilmu
alam.
Di sini dijelaskan bahwa lapisan-lapisan bumi terbagi menjadi tiga.
Lapisan paling atas disebut lithosphere atau crust yang dalamnya 100 kilometer,
lapisan kedua disebut mantle dengan kedalaman 2900 kilometer, terakhir adalah
inti bumi yang terbagi menjadi dua outer core dan inner core. Klan Bintang
diceritakan berada ribuan kilometer di bawah tanah, dan tiga remaja itu harus menempuh perjalanan bawah tanah yang gelap ribuan kilometer.
Terdapat quote-quote menarik dalam dialog tokoh-tokohnya, salah satunya seperti dalam
dialog Ali pada Raib,
“…akan selalu ada jalan keluar sepanjang kita terus berpikir positif.”
Di
akhir cerita masih tersimpan misteri besar yang berakibat fatal pada klan-klan
permukaan. Rupanya petualangan Raib, Seli dan Ali belum berakhir di sini.
Akankah novel berikutnya, Bintang, menjadi akhir dari cerita petualangan
mereka? Heem, mari kita tunggu saja kehadirannya.
No comments:
Post a Comment