Dua
kali membaca novel Bintang karya Tere Liye ini, tetap terasa keseruan dan
ketegangannya. Perjalanan tiga orang remaja; Raib, Seli dan Ali ke Klan Bintang
ini merupakan yang ke dua kalinya. Sebelumnya, di novel Matahari mereka sudah
pernah pergi ke Klan Bintang dengan tujuan ingin mengetahui seperti apa wujud
Klan dengan teknologi tercanggih itu. Tapi sayang perjalanan mereka berakhir di
Penjara.
Petualangan mereka kali ini di Klan Bintang membawa misi menyelamatkan dunia paralel
dari rencana jahat Sekretaris Dewan Kota Bintang yang ingin meruntuhkan pasak
bumi, sehingga dunia paralel akan musnah dan hanya menyisakan Kota Zaramaraz. Seluruh
penghuni tiga Klan- Klan Bumi, Klan Bulan dan Klan Matahari- akan mati kecuali
yang tinggal di Kota Zaramaraz tersebut.
Raib,
Seli, Ali, Miss Selena serta Pasukan Bayangan dan Pasukan Matahari melakukan
perjalanan ke Klan Bintang demi menemukan pasak bumi yang akan dimusnahkan oleh
Sekretaris Dewan Kota Bintang. Ali berhasil menyimpulkan enam titik dari ribuan
titik kemungkinan lokasi pasak bumi tersebut.
Petualangan
mereka harus memasuki berbagai ruangan Klan Bintang yang berpenghuni maupun
tidak berpenghuni. Tantangan yang dihadapi pun membuat petualangan kali ini
begitu berat. Mereka harus melintasi cuaca ekstrim Hutan Taiga yang memiliki
pergantian musim yang sangat cepat dan drastis. Musim dingin yang disertai
badai harus mereka lewati dengan selalu bersiap mencari perlindungan dari badai
di celah-celah gua atau gunung yang aman dari serangan badai. Begitu dahsyatnya
badai ini hingga membuat mereka kehilangan anggota perjalanan yang tidak
berhasil lolos dari badai.
Selain
itu, di ruangan lain mereka harus bertemu dengan laba-laba raksasa yang kuat
dan sulit ditaklukan oleh berbagai kekuatan yang mereka miliki. Di ruangan
Rawa-Rawa rombongan mereka harus menghadapi keganasan Elang Hitam 01 buatan
ilmuwan Klan Bintang yang tak terkalahkan, kecuali dengan kekuatana yang
dimiliki oleh Ali dengan sarung tangan Bumi wasiat dari Zaad. Sayang, Ali baru
bisa berubah setelah Seli dan Raib menjadi bulan-bulanan Elang Hitam 01.
Seperti
biasa petualangan di dunia paralel ini sangat seru dan menegangkan. Di setiap
Klan, pembaca akan merasakan sensasi keseruan yang beragam. Penulis begitu
lihai merangkai dan menciptakan dunia fiksi ini, hingga membuat saya kagum
dengan imajinasi tinggi yang dimilikinya.
Novel
Bintang merupakan salah satu novel yang ditunggu-tunggu banyak pembaca seri
Bumi, Bulan dan Matahari. Tetapi petualangan tiga remaja ini tidak berhenti di
Klan Bintang, karena penulis telah membocorkan sebuah rahasia yang sangat
penting, yaitu akan adanya lanjutan serial yang berjudul Komet. Namun, saya
khawatir dengan pernyataan penulis beberapa waktu lalu bahwa ia menghentikan
pencetakan semua bukunya di Penerbit Republika dan Gramedia, novel Komet yang
dijanjikan tidak akan terealisasi.
Saya
yakin banyak yang kecewa dengan keputusan ini. Tapi saya tetap mendukung Tere
Liye dengan segala aksinya demi kesejahteraan para Penulis di Indonesia.
#ODOPOKT12
Tidak ketinggalan pula pertemuan Ali, dkk dengan Si Tanpa Mahkota..
ReplyDeleteHaduhh.. Padahal sangat menantikan Komet..
Semoga Bung TL berubah pikiran untuk kembali menerbitkan bukunya.. Aamiin
Wah, udah baca juga? Iya, padahal udah gak sabar pengen tau kelanjutannya ;(
DeleteSudah.. Juga udah ikutin dari Bumi..
DeleteSama, saia juga udah g sabar nunggu..
Semoga Buku Komet adalah sekuel terakhir dari Bumi, Bulan, dll..