Saturday 20 December 2014

Kalian Suka Baca? Selamat ya





Kalian setuju tidak kalau minat baca di Indonesia itu rendah?

Terlepas dari setuju atau tidak, menurut hemat saya memang minat baca di Indonesia masih rendah. Hal ini tidak bisa disamaratakan untuk semua orang, tapi faktanya orang-orang disekitar saya sendiri mengaku malas atau tidak ada waktu untuk kegiatan yang satu itu.

Kehidupan di kota Jakarta yang begitu dinamis membuat warganya seolah berpacu oleh waktu. Pekerjaan yang sangat menyita waktu dan tenaga menjadikan mereka seperti robot yang pergi pagi pulang malam. Senin sampai Jumat, tidak sedikit yang bekerja sampai Sabtu bahkan Minggu. Jadwal yang begitu padatnya mmbuat mereka mengesampingkan kegiatan membaca.


Jangankan mereka yang sibuk bekerja, mahasiswa dan para pelajar pun yang notabene adalah masyarakat terdidik masih belum menjadikan membaca sebagai kebiasaan. Berbeda dengan para pelajar di luar negeri sana yang mewajibkan siswa-siswinya membaca belasan bahkan puluhan buku dalam waktu tertentu. Tampaknya di Indonesia tidak ada peraturan seperti itu.

Para pelajar kita telah dimanjakan oleh gadget, internet, televisi. Mereka lebih asik main game, mendengarkan music, nonton TV dari pada membaca buku. Tidak ada yang salah dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Tentu saja kita menyambut positif hal itu. teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat. Bahkan kita tetap bisa membaca berbagai informasi melalui gadget. Tapi tidak semua bisa memanfaatkan teknologi itu untuk membaca.

Sering saya jumpai orang-orang yang naik kendaraan umum sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Dan apa yang mereka lakukan dengan gadget-gadget itu? Ternyata mereka sedang asik main game. Kemacetan di Jakarta memang membuat siapa saja merasa bosan dan kesal. Nah, disinilah fungsi gadget yang kurang maksimal menurut saya, yaitu untuk menghilangkan rasa bosan dengan bermain game. Padahal, mereka dapat memanfaatkannya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Televisi juga membuat masyarakat kita kurang berminat untuk membaca. Siaran televisi yang ada saat ini sangat beragam dan menyihir siapa saja untuk tidak beranjak dari depan TV. Anak-anak, remaja, hingga dewasa disuguhi oleh program-program yang sangat jauh dari manfaat. Sayangnya mereka tidak menyadari itu.

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke perpustakaan sebuah universitas yang sangat terkenal di Depok. Saya membaca sebuah buku tentang kepenulisan, dalam buku tersebut diulas tentang kebiasaan membaca di kota Paris. Parisian atau masyarakat Paris memiliki budaya baca yang sangat kuat. Mengapa?

Setidaknya ada dua alasan yang dikemukakan oleh penulisnya. Pertama, wacana masyarakat Paris dalam sejarah peradaban berkembang tidak dari gossip atau mengisi waktu luang untuk mengobrol, tetapi sudah lama obsesi mengenyam pengetahuan lewat membaca lalu mewacanakannya menjadi kebiasaan. Kedua, kebiasaan membaca itu sudah lebih dahulu mengakar dan mendarah daging sebelum ditempa gelombang budaya dahsyat elektronik dan televisi.

Disini saya tidak bermaksud membandingkan Negara kita dengan Negara manapun. Akan tetapi hal tersebut diatas sekiranya cukuplah sebagai bahan motivasi kita untuk meniru kebiasaan baik dari suatu Negara. Kurangi interaksi dengan gadget, hindari televisi, matikan laptop, beralihlah ke buku.

Marilah mulai membiasakan diri untuk membaca. Bacalah apa saja yang kalian sukai. Jika kalian suka baca komik, bacalah. Jika kalian suka baca novel atau cerpen, bacalah. Jika kalian suka baca tentang sejarah, bacalah. Insyaa Allah apapun yang kita baca, pasti ada pelajaran atau hikmah yang didapat. Seiring berjalannya waktu, teruslah tingkatkan jenis bacaan kita.

Namun jangan lupa satu hal yang paling penting dan utama untuk dibaca dalam hidup ini, adalah kitab suci Al-qur’an. Kitab yang wajib dibaca oleh umat Islam.

Saya berharap kita dapat lebih meningkatkan kebiasaan membaca sehingga menjadi satu budaya baik yang dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Selamat membaca ^_^



No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...