Thursday, 12 January 2017

KAYA TUJUH TURUNAN




Judul               : Crazy Rich Asians
Penulis             : Kevin Kwan
Penerbit           : Gramedia, 2016
Tebal               : 469 halaman

Rachel Chu dan ibunya adalah orang Cina daratan yang bermigrasi ke New York dari sejak Rachel kecil hingga ia dewasa. Rachel adalah seorang lulusan ekonomi yang kini mengajar di salah satu universitas di New York, memiliki karier bagus, cerdas dan wajah cantik membuat Nicholas Young, teman sejawatnya, jatuh cinta.

Nick mengajak Rachel menghabiska liburan musim panas ke negeri asalnya, Singapura, sekaligus memperkenalkan Rachel pada keluarganya. Nick adalah keturunan Cina yang kaya raya. Seluruh keluarganya, mulai dari nenek, sepupu, paman dan bibinya hingga kedua orangtuanya merupakan orang Cina kaya yang menguasai dunia bisnis se-Asia. Selain keluarga, Nick juga memiliki teman-teman yang sama kaya dan suksesnya.


Kedatangan Nick ke Singapua sebenarnya untuk memenuhi undangan pernikahan sahabatnya sejak kecil, Collin. Ia diminta untuk menjadi pendamping pengantin pria. Pernikahan Collin dan Araminta akan menjadi pernikahan besar yang akan dihadiri orang-orang penting, pejabat pemerintah, artis terkenal, dan tentu saja akan menjadi headline di media Cina di seluruh dunia. Ini akan menjadi pernikahan termewah yang dinantikan semua orang. Rachel tidak tahu-menahu tentang kekayaan Nick, karena memang Nick tidak pernah menceritakan mengenai keluarganya yang kaya.

Begitu tiba di Singapura, Rachel terperanjat dengan semua kekayaan dan fasilitas yang tersedia. Ia tidak menyangka kekasihnya memiliki semua kekayaan ini. Rumah neneknya yang bagaikan istana di Tyersall Park, jet-jet pribadi yang bisa menerbangkannya ke mana pun, baju-baju karya disainer kelas dunia, hidangan mewah, lampu-lampu kristal, lantai marmer berlapis emas, semua membuat Rachel shock. Ia tidak siap dengan semua yang dihadapinya. Belum lagi keluarga Nick yang tidak senang dengan kehadirannya, terutama ibu Nick yang menganggapnya sebagai wanita yang mengejar harta kekayaan Nick.

Novel ini mempertontonkan segala bentuk kekayaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Astrid yang bisa mengunjungi Prancis kapan saja dia mau hanya untuk membeli koleksi terbaru dari perancang busana dunia favoritnnya. Nick dan temaan-temannya yang bisa melintasi antara Macau dan Australia dengan jet pribadi hanya untuk minum kopi. Eddie dan Fiona yang selalu tampil dengan busana-busana dari perancang kelas dunia. Pulau-pulau pribadi tempat diadakannya pesta-pesta mewah.

Mereka orang-orang kaya Cina menguasai dunia bisnis se-Asia. Tidak heran memang kenyataannya etnis Cina hampir ada di setiap negara, dan mereka tergolong sukses dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. 


“…dalam seratus tahun, Cina akan menjadi negara paling kuat yang pernah ada di dunia.” (hlm. 303)


Dengan ketebalan 469 halaman, novel ini cukup menarik. Pembaca, selain diajak untuk berkhayal menjadi orang kaya, juga disuguhi dialog-dialog segar yang mengundang senyum. Bahasa Kanton dan Bahasa Hokian ditampilkan dalam dialog-dialog tertentu disertai dengan catatan kaki yang menjelaskan maknanya. Hal ini dapat menambah wawasan pembaca dalam bidang bahasa.     
Kevin Kwan penulis buku ini menuliskan ceritanya dengan konsep yang unik sekaligus agak membingungkan. Pasalnya setiap bab menceritakan tokoh-tokoh yang berbeda dengan konfliknya masing-masing. Membaca setengah buku ini, saya belum menemukan siapa tokoh utama dan konflik apa yang menjadi tema besarnya. Ketika membaca setengah buku selanjutnya barulah saya bisa menangkap permasalahan yang diangkat dan tokoh utamanya.

Beberapa kesalahan penulisan saya temukan; kata “kalau” ditulis menjadi “kalua”, “pesan” jadi “pesam”, “dalam” jadi “dalan”. Saya juga dibuat bingung oleh pemakaian kata “mom”. Di novel ini tertulis kata “mom” dengan dua versi, yaitu “mom” dan “mum”. Jadi yang manakah yang tepat untuk penggunaan kata tersebut?

Lepas dari kekurangan-kekurangan tersebut, novel ini cukup menarik dan menghibur. Bagi pecinta novel pasti tidak akan melewatkannya.

1 comment:

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

  Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca d...