Wednesday, 9 November 2016

BUKU, CANDU BAGIKU






Sebagai seorang perempuan saya selalu tergoda dengan barang-barang lucu khas perempuan. Kamu tahu kan yang saya maksud barang-barang lucu itu? Sebut saja misalnya; baju, hijab dan pernak-perniknya, tas, sepatu, kosmetik dan lain-lain. Tapi satu hal yang membuat saya bangga pada diri sendiri adalah meskipun tergoda dengan barang-barang tersebut, saya bisa bertahan untuk tidak membelinya. Saya akan berpikir panjang dan lama untuk memutuskan apakah akan membeli atau tidak.

Hey, tapi hal itu tidak berlaku pada benda yang satu ini. Sangat sulit bagi saya untuk menahan diri darinya.  Saya bagaikan tersihir jika melihat benda ini, dan sihir itu mulai bekerja ketika saya memegangnya, melihat-lihat isinya, lalu membawanya ke kasir untuk membayar, dan begitu saya tersadar ternyata benda itu sudah menumpuk dalam tas belanja. Bukan kecewa dan marah karena merasa sudah tersihir, tapi saya malah tersenyum bangga bisa mendapatkannya.

Itulah buku, bagi saya ia adalah candu. Sihir apa pun takkan mampu menyerang saya, tapi jika buku yang menyebarkan sihirnya, diri ini tak kuasa tuk menghindar. Saya akan kalap dan khilaf jika berada di toko buku. Ah, betapa bahagianya berada di toko buku, seolah berada di Surga. Ya, lautan buku yang terhampar bagaikan Surga untuk saya. berjam-jam waktu tak terasa bila sudah berada di dalamnya. 

Kamu tahu kan harga buku lumayan menguras kocek agak dalam? Nah, ini juga sebenarnya menjadi kendala buat saya. Sebagai anak kos yang sudah terkenal dengan penghematannya, saya pun harus menghemat banyak pengeluaran. Tapi hal itu tidak menghalangi saya untuk membeli buku setiap bulannya. Saya punya cara lain agar tidak mengeluarkan uang terlalu mahal untuk mendapatkan buku yang lumayan banyak. Mau tahu caranya? Oh, baiklah akan saya bocorkan rahasia besar ini :D

Di beberapa toko buku, bahkan toko buku besar yang sudah terkenal pun menyediakan space khusus untuk buku-buku murah. Buku-buku terbitan lama dijual di sana dengan harga yang miring. Meskipun terbitan lama, buku-buku itu tentu saja masih bagus dan terbungkus rapi dalam plastiknya. Dari situ saya bisa mendapatkan 2, 3, 5 bahkan 10 buku dengan harga yang fantastis. Ah, puas rasanya bisa mendapatkan banyak buku tanpa menguras kocek lebih dalam.

Satu lagi cara mendapatkan buku tanpa mengeluarkan uang. Kamu pasti penasaran kan? Hehe. Ok, jadi begini caranya. Saat ini banyak sekali acara yang diadakan oleh berbagai organisasi atau komunitas seperti seminar, training, bedah buku, diskusi buku, launching buku dan acara apa pun yang berhubungan dengan buku. Nah, jika kamu tahu acara-acara tersebut, datang dan hadirilah acaranya. Terkadang panitia membagikan doorprize berupa buku bagi siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan seputar acaranya. Atau kamu juga bisa mengajukan pertanyaan setelah diskusi selesai, dan biasanya hadiah buku akan diberikan bagi si penanya. Kuis-kuis kecil sering juga diadakan, seperti live twit seputar acara dan twit terbanyak siap-siap mendapatkan buku mendarat di tanganmu.

Hal ini beberapa kali saya lakukan, menghadiri acara-acara tersebut, mengajukan pertanyaan dan hadiah buku telah menanti. Saya pun pulang dengan senyum puas merekah dengan beberapa buku gratis di tangan. Hehe.

Sangat disayangkan masih banyak orang yang tidak suka membaca dengan alasan malas membeli buku, harga buku yang mahal, jarang membeli buku. Padahal untuk membaca buku tidak selalu harus membelinya, meskipun membeli buku ada kepuasan tersendiri. Kita tetap bisa membaca buku dengan meminjam pada teman yang punya koleksi buku lebih banyak mungkin, atau bisa juga sesekali berkunjung ke perpustakaan daerah masing-masing untuk membaca dan meminjam buku di sana.

Hal ini juga yang saya lakukan. Hampir setiap pekan saya mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku atau sekadar mencari bahan referensi untuk membuat tulisan. Melihat buku-buku di perpustakaan yang begitu banyak dan tertata rapi di rak-rak yang tinggi menjulang, saya merasa selama ini buku yang saya baca hanya sedikit sekali tak ada apa-apanya. Banyak sekali yang belum saya tahu, banyak yang belum saya baca dan masih banyak yang ingin saya baca. 

Meminjam buku kepada teman pun salah satu cara saya untuk bisa membaca buku lebih banyak. Penting sekali berteman dengan orang yang suka membaca, karena kita bisa saling bertukar ilmu dari apa yang dibaca, bertukar buku dan saling memberi informasi seputar buku. Saya akan selalu semangat jika ada teman yang baru membeli buku, apalagi jika itu buku terbaru dan bestseller :D

Tapi perlu diingat jika meminjam buku baik dari teman atau di perpustakaan, jagalah baik-baik buku itu. Kembalikan buku tepat waktu dan dalam kondisi baik seperti pertama kali meminjam. Jangan pinjamkan buku kepada orang lain sebelum meminta ijin pada pemiliknya. Jagalah kepercayaan mereka yang sudah meminjamkan bukunya pada kita. Karena jika buku kembali dalam keadaan tidak sempurna, misalnya ada halaman yang kotor, sobek, basah karena kehujanan, hal itu akan membuat si empunya buku kecewa. Dia sudah menjaga bukunya dengan baik, tapi kita yang meminjam malah tidak perhatian dengan buku yang dipinjam. 

Saya pun akan kecewa jika buku saya yang dipinjam kembali dalam keadaan yang tidak baik. Akan tetapi sebelum kita kecewa atau bahkan marah karena buku kita rusak, sebaiknya tanyalah pada teman yang meminjam mengapa bukunya jadi seperti itu. Dengarkan penjelasannya. Siapa tahu teman yang meminjam buku kita tidak sengaja melakukan hal itu atau ada sebab lain yang membuat buku itu jadi tidak sempurna. Hendaknya memaafkan dan mengingatkan teman kita untuk lebih hati-hati dan tidak mengulanginya lagi.

Bila kita langsung marah padahal tidak tahu apa penyebab buku itu rusak, itu akan membuat teman yang meminjam buku tidak akan meminjam buku lagi. Dan secara tidak langsung kita sudah memutus kegiatan membacanya yang mungkin saja ia baru berusaha untuk menyukai membaca buku. Jangan sampai kita berperan menjadi orang yang membuat orang lain tidak suka kegiatan membaca hanya karna sebuah buku yang dipinjam tidak kembali dengan sempurna.

Mari tularkan kesukaan membaca kepada orang lain dengan cara yang baik. Salah satu caranya dengan memberi pinjaman buku kepada teman yang tidak suka membaca. Bisa jadi pada awalnya teman kita tidak suka membaca, tapi karna buku-buku yang dibaca menarik dan membuat ia penasaran, akhirnya akan membuat teman kita semakin suka membaca.

Cara lain mengenalkan buku pada orang banyak yaitu melalui media sosial. Media sosial mempunyai pengaruh yang cukup luas bagi penggunanya. Kita bisa menggunakannya untuk mempengaruhi orang dengan hal-hal positif. Satu cara yang saya lakukan adalah saya selalu memposting foto buku-buku yang sedang dibaca dengan memberikan penjelasan sedikit mengenai isi bukunya. Foto tersebut saya bagikan di semua akun media social yang saya miliki. Selesai membaca satu buku saya pun segera membuat tulisan yang lebih panjang mengenai ulasan buku tersebut, lalu saya posting di blog pribadi dan membagikan link-nya ke semua akun media sosial. 

Dengan begitu saya berharap teman-teman di media social merasa tertarik membeli dan membaca buku-buku itu. Saya ingin apa yang saya rasakan saat membaca dapat dirasakan juga oleh orang lain. Untuk mendapatkan kebahagiaan itu sederhana saja, bacalah buku-buku yang disukai. Karena membaca membuat saya bahagia.


5 comments:

  1. Hidup pencinta buku,, gara2 baca tulisan mbak, saya ingat seorang temanku, teman yang setiap pekan harus meresensi buku,, dia juga pecinta buku..

    Kunjungan perdana, salam kenal ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, salam kenal juga :)
      Semangat membaca dan meulis ya!

      Delete
  2. Terimakasih sudah mengikuti GA Kisah Antara Aku dan Buku. Nantikan pengumuman pemenangnya di tanggal 15 Nopember 2016.


    Salam,

    Izzah Annisa

    ReplyDelete
  3. Baca nulis baca nulis... ada kalanya bukan buku yang kita baca... tapi keadaan yang ada di sekitar kita, lalu menuliskannya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, mas. Harus mulai belajar membaca keadaan nih.

      Delete

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

  Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca d...