Sudah
banyak beredar buku tentang travelling, baik dalam bentuk
novel maupun buku panduan. Travelling saat ini menjadi sebuah hobi baru yang
hampir digemari semua orang. Biaya perjalanan yang terjangkau dan semakin mudahnya
informasi didapat membuat siapa saja bisa melakukannya dengan
efektif dan efisien.
Dalam
travelling kita mengenal juga istilah backpacking. Sedangkan orang yang
melakukan kegiatan backpacking disebut backpacker. Menjadi backpacker dipilih
sebagian orang sebagai cara mereka melakukan perjalanan karena tidak perlu
mengeluarkan biaya mahal, simple tidak direpotkan oleh banyaknya perlengkapan
yang harus dibawa dan bebas mengeksplorasi apa saja yang diinginkan.
Backpacking
biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki jiwa pertualang. Mengunjungi satu
kota ke kota lain, dari satu provinsi ke provinsi lain, bahkan ke berbagai
negara. Backpacking dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat, bus, kereta api,
angkutan umum, hingga sepeda motor. Dengan sepeda motor inilah Laras, tokoh
utama dalam novel “Backpacker in Love” karya Gola Gong dan Tias Tatanka
menempuh perjalanan backpacking-nya dari kota Solo menuju Jakarta.
Sebagai
anak keturunan keraton, Laras memiliki hidup yang cukup berada dengan segala
fasilitas yang tersedia di rumahnya. Namun, karakter Laras yang bebas, cuek,
cenderung tomboy tidak suka menggunakan kekayaan keluarganya sebagai ajang
untuk menyombongkan diri. Ia lebih menikmati perjalanan dengan motor Mio yang
selalu setia menemaninya ke mana pun ia pergi.
Mengendrai
motor dari satu kota ke kota lainnya menjadi cara bagi Laras untuk sejenak
melenyapkan diri dari berbagai masalah yang sedang menimpanya. Ayah dan ibunya
yang bercerai, Chandra yang selalu mengerjar cinta Laras padahal ada gadis lain
yang tergila-gila padanya, yaitu Boni anak keturunan Indo yang juga menjadi
musuh Laras. Ditambah lagi percikan-percikan rasa suka kepada anak seorang
pesuruh di sekolahnya, Darmanto.
Perjalanan
backpacking-nya diawali dari sebuah sms yang masuk pada suatu siang di sekolah
mengabarkan berita yang cukup membuatnya shock. “Sekarang papa resmi bercerai
dengan mama. Papa tidak tahan lagi dengan eyang putrimu.” Begitu pesan yang
tertulis dari papanya. Pesan itu membuatnya kalut, bingung, sedih dan marah.
Sejak dulu hubungan papa dan mamanya memang tidak harmonis. Semua itu karna
eyang yang selalu mempersoalkan status sosial papanya yang bukan dari kalangan
orang terpandang apalagi keturunan keraton.
Laras
yang sudah bertahun-tahun tinggal bersama ibunya di Solo, merindukan papanya
yang tinggal di Jakarta. Ia pun mengambil keputusan untuk menemui papanya di
Jakarta. Sedikit banyak karakter papanya mengalir dalam tubuh Laras. Ia
merindukan masa-masa bersama papanya waktu kecil dulu. Laras melakukan perjalanan
dengan motor Mio kesayangannya. Mulai dari Solo, Klaten, Yogya hingga tujuan
akhir Jakarta.
Banyak
peristiwa yang dialaminya selama perjalanan. Pertemuannya dengan Daru seorang
anak remaja yang begitu semangat untuk sekolah, tapi terhalangi oleh biaya yang
tak sanggup ia tanggung bersama nenek dan kakaknya yang sedang sakit. Laras pun
berjanji akan mencarikan Daru donatur untuk membantunya kembali ke sekolah.
Daru sangat gembira mendengar kabar tersebut.
Perjalanan
berikutnya Laras mengalami hal yang sangat membuatnya terguncang. Motor mio
kesayangannya hilang di sebuah penginapan yang menjadi tempanya beristirahat
suatu malam di Semarang. Segera ia melapor polisi dan menghubungi teman-teman
genk motor yang dikenalnya untuk mencari motornya. Namun sayang pencariannya
sia-sia. Motor yang menjadi teman hidupnya selama ini hancur menjadi
keping-keping tak berguna.
Menjadi
sasaran pengejaran oleh genk motor pun pernah dialaminya. Jalanan sepi menjadi
ajang unjuk kebolehannya dalam mengendarai motor, sekaligus mencoba melarikan
diri dari kejaran genk motor. Beruntung ia ditemukan oleh salah satu genk motor
lain kenalan papanya. Selamatlah Laras dari kejaran genk motor yang tidak
dikenalnya tadi.
Melakukan
perjalanan seorang diri dengan mengendarai motor membuat mamanya khawatir meski
mamanya tak bisa melarang kegemaran Laras tersebut. Tapi Laras merupakan anak
yang cukup patuh pada orangtua dan menjalankan apa yang dinasihati mama
papanya.
Percikan
rasa suka pada Darmanto semakin sering datang seiring pertemuan mereka yang
semakin rutin karena Darmanto menjadi salah satu pengajar ekskul di sekolah
laras. Suatu hari Darmanto menyatakan rasa sayangnya pada Laras. Sebenarnya
Laras merasakan hal yang sama, tapi ia khawatir dengan hubungan ini akan
menjadi pertentangan mama dan eyangnya, karna Darmanto hanya anak seorang
pesuruh sekolah tidak pantas dengan Laras yang keturunan keraton Solo.
Novel
remaja dengan berbagai persoalan khas remaja. Kisah cinta, persahabatan dan
persaingan yang dibalut dengan sebuah perjalanan backpacking menggunakan motor
menjadi novel yang menarik untuk dinikmati. Ditulis oleh pasangan penulis Gola
Gong dan Tias Tatanka yang juga merupakan salah satu pasangan backpacker.
Novel
ringan dengan bumbu romantis, humor, sedikit tegang dan mengharukan sangat
cocok menjadi bacaan untuk remaja. Tidak hanya soal cinta, novel ini juga
mengenalkan pada kita tentang keberanian, kemandirian dan betapa pentingnya
hubungan keluarga.
Pada
akhirnya Laras pun tiba di Jakarta yang sangat diimpikannya sejak lama. Namun
kenyataan berkata lain, setibanya di Jakarta ia malah mendapatkan kekecewaan
dari papanya. Darmanto yang menemani Laras menuju Jakarta dengan motornya
dibuat bingung oleh sikap Laras yang tiba-tiba meminta untuk pergi dari rumah
papa yang sangat dikaguminya itu.
wah seru nih, Mba.
ReplyDeleteNaik motor jakarta-solo. Aduh kebayang pegelnya. Tapi ada temen sih yah. Ketara deh feel romance di novel ini
Haha..iya. Aku naik motor 1 jm, 2 jm aja udah pegelnya minta ampuunn... :D
DeleteKompleks..perjalanan backpacker dibumbui problematika kehidupan. Wah..klo karya Mas Gola Gong ga bisa dipungkiri kualitasnya
ReplyDeleteBener banget. Manteplah Mas Gong, man!
Delete