Jadi,
di tempat saya mengajar sedang ada perekrutan karyawan baru. Satu bulan ini ada
dua orang karyawan baru yang masuk, tapi baru tahap training. Saya sebagai karyawan
lama diminta atasan untuk memberikan penilaian kepada dua orang tersebut.
Sebenarnya saya tidak pandai menilai orang lain. Kalau saya menilai mereka
buruk, saya jadi melihat diri saya sendiri dan bertanya dalam hati “Apakah saya
lebih baik daripada dia?” tapi karena diminta oleh atasan, mau tidak mau saya
harus memberi jawaban.
Dari
dua orang karyawan baru itu, satu sudah memiliki pengalaman kerja, satu lagi
baru pertama kali terjun di dunia kerja alias baru lulus. Cukup berat menilai
orang lain karena memang saya tidak ahli dalam hal ini. Saya harus memberi
penilaian dari dua sisi, yaitu positif dan negatif. Untuk sisi positif tentunya
saya berusaha menemukan hal positif dari kedua karyawan itu. sebisa mungkin
saya harus menemukan sisi positifnya walaupun sedikit. Akan tetapi ketika saya
harus menilai hal negatif dari karyawan tersebut, hal itu sangat membuat galau.
Saya agak ragu untuk mengatakan hal buruk tentang orang lain.
Saya
mempertimbangkannya cukup lama, “Apakah saya akan mengatakan sisi buruk dari
mereka atau tidak?” pertanyaan itu yang membuat saya berpikir agak lama. Namun,
akhirnya saya memutuskan untuk mengatakannya. Jika bukan karna diminta oleh
atasan, tentunya saya tidak akan menghadapi dilema seperti ini. Saya sempat
berpikir mengapa atasan meminta pendapat saya menilai tentang karyawan baru
ini. Toh, dia itu bos, atasan, otomatis dia punya hak penuh untuk memutuskan
siapa yang akan direkrut siapa yang tidak. Lalu atasan saya menjawab,
“Karyawan baru ini akan jadi partner kerja kamu. Setiap hari kamu akan bersama dia bekerja di sini. Jadi saya ingin kamu nyaman dengan karyawan baru itu. jangan sampai ada yang tidak enak hati.”
Akhirnya
setelah memberi penilaian terhadap dua orang karyawan baru itu, saya jadi
melihat perbedaan antara karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja dan yang
baru lulus. Jika harus memilih, karyawan mana yang akan teman-teman pilih?
Heem, saya rasa kebanyakan orang akan menilai karyawan yang sudah berpengalaman
tentu lebih baik daripada yang baru lulus. Menurut saya itu tidak sepenuhnya
benar. Hasil pengamatan saya kepada dua orang karyawan baru di kantor, karyawan
yang baru luluslah yang lebih oke. Kenapa?
Berdasarkan
apa yang saya amati, karyawan yang sudah berpengalaman, ia akan merasa bahwa
dirinya lebih menguasai dunia kerja, enggan menerima masukan, menganggap suatu
pekerjaan itu enteng dan mudah saja untuk mengerjakannya dan terlalu pede
dengan apa yang dikerjakan padahal sebenarnya salah, juga terlalu santai.
Berbeda dengan karyawan satunya yang baru pertama kali terjun di dunia kerja.
Dia lebih interaktif, tak ragu menanyakan hal-hal yang ia ragu, menerima
masukan dengan hati lapang. Dari segi penampilan, karyawan yang baru lulus ini
lebih rapi daripada yang sudah berpengalaman. Mungkin ia berpikir ini adalah
kesempatan pertama bekerja, makanya ia harus memberikan yang terbaik.
Saya
percaya penilaian saya tidak sepenuhnya benar, karena tidak semua orang
memiliki sifat yang sama. Adakalanya yang berpengalaman memang lebih baik
daripada yang baru. Itu semua tergantung sifat dan kepribadian masing-masing.
Dan tentu saja penilaian saya dengan atasan saya pasti berbeda. Dari sini saya
belajar mengenali sifat seseorang, bahwa saya tidak bisa hanya bekerja dengan
orang yang saya suka saja, dan ini merupakan saat yang tepat untuk belajar
berkolaborasi dengan orang yang berbeda karakter dengan saya.
Pelajaran
lainnya adalah saya bisa saja menilai seseorang itu buruk, tapi coba tengok
diri saya apakah saya tidak lebih buruk dari orang yang saya nilai? Apakah saya
berpikir diri ini lebih baik dari dia? Astaghfirllah, semoga saya terhindar
dari menyombongkan diri, menganggap diri ini lebih baik dari orang lain. Ampuni
ya Allah.
#ODOPOKT2
Huhu berbahagialah dirimu yang bisa "baca" orang lain. Munkin bner jg kalo karyawan berpengalaman lebih "sotoy" dibanding yang gak berpengalaman. Yg berpengalaman jg seringnya pasang "tarif" tinggi
ReplyDeleteHihi, terpaksa "baca" orang ;(
DeleteKalau untuk urusan kantor, aku sih bakalan pilih mana yg lebih disiplin, Mba. Jadi ngga masalah dia baru lulus atau udah pengalaman selama dia ikutin semua rules
ReplyDeleteIya, disiplin juga penting tuh.
DeleteMungkin dia lupa prinsip gelas kosong. Kalau ingin ilmu baru atau pengalaman baru, harusnya kita mengosongkan gelas dulu. Yang dulu-dulu sisihkan, isi dengan hal-hal baru di tempat yang sekarang.
ReplyDeleteBetul. Karna di tempat yg dulu dan sekarang pastinya berbeda. Banyak hal baru yg kita masih perlu belajar.
DeleteKalau baru bertemu pertama kali pasti saya susah melakukan penilaian
ReplyDelete