Sebelum
menerima materi ini, saya buta tentang jenis tulisan yang satu ini. belum lagi
tahu apa-apa tentangnya, eh, sudah ada tugas yang menanti. Mau tidak mau saya
harus belajar super kilat. Langsung saja saya mendatangi Si Mbah G- you know who :D dan meminta
mantra-mantra ajaib yang bisa saya gunakan untuk mengerjakan tugas ini.
Namun
ternyata pelajaran super kilat dari Mbah G tidak ada apa-apanya dibanding
dengan paparan yang disampaikan oleh Mas Billy Antoro, hehe.
Yup,
saya akan sedikit sharing materi yang disampaikan oleh Mas Billy tentang jenis
tulisan feature, pada pertemuan
Pramuda FLP yang ke-3 Ahad kemarin.
Feature
adalah salah satu genre tulisan dalam dunia jurnalistik yang lebih menekankan
pada perasaan manusia atau human interest, seperti; senang, sedih , gelisah,
gembira, dll. Tulisan ini bertujuan untuk menggugah emosi, menghibur dan
memunculkan empati dan keharuan. Feature
dapat ditulis dalam bentuk profil seseorang, biografi atau catatan perjalanan.
Untuk
menulis feature kita membutuhkan
pengamatan dan wawancara dengan tokoh yang akan ditampilkan dalam tulisan.
Karena tulisan ini salah satu jenis tulisan jurnalistik, maka semua yang ditulis harus berdasarkan fakta yang didapat dari hasil
pengamatan dan wawancara tersebut, namun disampaikan dengan gaya yang ringan
seperti halnya cerpen atau novel.
Sama
halnya dengan tulisan cerpen atau novel, feature
juga mengandung unsur yang terkandung dalam dua jenis tulisan tersebut.
Unsur-unsur tersebut adalah:
·
Tema
Tema
yang akan diangkat bebas, mulai dari politik, social, kisah perjalanan, dll.
Namun tetap menonjolkan perasaan seseorang atau tokoh yang dimunculkan.
·
Masalah atau konflik
Mengangkat
tentang seseorang atau individu yang memiliki masalah. Perlu diingat di sini
bahwa masalah bukan hanya sesuatu yang negatif atau sesuatu yang menyedihkan
dan memberatkan seseorang. Tapi masalah juga bisa berupa suatu kegembiraan dan
kesenangan yang diperoleh oleh si tokoh. Pilihlah orang-orang yang bermasalah
sesuai dengan tema yang diangkat dan dapat diamati.
·
Tokoh
Tokoh
yang ditampilkan dalam feature
disarankan tidak terlalu banyak. Kita dapat memasukkan tokoh lebih kurang 5
orang. Orang-orang yang akan dijadikan tokoh biasanya adalah rakyat kecil atau
orang-orang yang termarjinalkan, misalnya; loper koran, preman pasar, penggali
kubur, buruh cuci, dll. bukan orang-orang
besar seperti artis atau pejabat. Tokoh
utama yang diperkenalkan di awal tulisan, lalu dimunculkan kembali di akhir
paragraf menjadi sebuah bingkai yang baik dalam sebuah tulisan feature.
Tidak
seperti tulisan jurnalistik lainnya yang berbentuk piramida terbalik, tulisan feature berbentuk gelombang, dimana kita
bermain dengan perasaan yang dialami oleh tokoh yang naik turun antara sedih,
senang, haru dan gembira.
Feature
haruslah merupakan sebuah tulisan yang informatif dan menghibur. Informasi yang
disajikan dalam tulisan ini menjadi sangat penting, Namun dalam gaya yang tetap
menghibur melalui permainan emosi tadi.
Jenis
tulisan feature terbagi menjadi
beberapa bagian, diantaranya:
·
Judul
Carilah
judul yang menarik yang membuat orang tertarik untuk membacanya. Judul sebuah feature tidak harus sesuatu yang
mewakili isi tulisan, melainkan ucapan
sang tokoh atau bagian dari kata-kata yang menarik yang terdapat dalam tulisan
dapat diambil sebagai judul.
·
Lead
Lead
atau teras berita merupakan penghubung antara judul dan isi tulisan. Lead biasanya terdiri dari dua kalimat
sebelum paragraf pertama. Lebih dalam mengenai lead bisa dilihat di sini https://osolihin.wordpress.com/2011/04/30/mencari-lead-menarik-untuk-penulisan-feature/
·
Tubuh
Tubuh
ini merupakan isi dari tulisan itu sendiri.
·
Penutup
Penutup
dapat berupa kesimpulan, review atau
akhir dari sebuah klimaks.
Bila
ingin memulai sebuah tulisan feature
jangan ragu untuk membuat peta terlebih dahulu. Buatlah peta mulai dari tema
apa yang ingin diangkat, cari tokoh yang tepat sesuai dengan tema tersebut,
rencanakan pengamatan dan wawancara yang akan dilakukan, pikirkan waktu yang tepat
untuk pengamatan. Dalam melakukan
pengamatan hendaknya terlebih dahulu menjelaskan kepada orang yang ingin
diamati mengenai maksud dan tujuan kita melakukan itu.
Tulisan
feature dapat dikenali dari 4 ciri
atau alat berikut ini:
·
Adegan
Adegan
adalah rangkaian perilaku, ucapan dan perbuatan tokoh yang terjadi dalam sebuah
pementasan. Adegan ini terkait dengan ruang dan waktu. Sebagai contoh, ruang
suatu adegan terjadi di sebuah rumah, kamar, gedung tua. Sedangkan waktu
terjadinya, entah itu malam, siang, pukul 5 sore, jam sarapan pagi, dll.
·
Dialog
Dialog sangat
diperlukan dalam sebuah feature. Dialog diambil
dari kutipan langsung sang tokoh utama.
·
Gunakan sudut pandang orang ke tiga
Karena
feature lebih kepada menceritakan
tentang seseorang, maka sudut pandang orang ke tiga lebih cocok untuk tulisan
ini.
·
Detail
Gambarkan
suasana dengan sedetail-detailnya. Jika kita mengambil setting sebuah gedung, gambarkan seberapa luas gedung itu,
bagaimana struktur bangunannya, apakah bangunan itu baru atau lama, dst. Begitu
pun dengan tokoh yang ditampilkan. Gambarkan cirri-cirinya, pakaian yang
dikenakan, warnanya, bentuk wajah, dst.
Setelah
mendapat materi tentang feature dan
mengetahui cirri-cirinya, ternyata tugas feature
yang saya buat masih jauh dari yang diterangkan di atas. Akhirnya saya dan
tentunya teman-teman yang lain yang hadir hari itu mendapat pencerahan dari Mas
Billy setelah beliau mengomentari tugas kami satu per satu.
Demikian
sedikit materi yang dapat saya bagi kepada teman-teman. Semoga menambah pengetahuan
kita tentang jenis tulisan yang beragam, terutama feature.
Contoh
tulisan feature dapat dibaca di buku
Modul Pelatihan Pramuda hlm. 125. Silakan dibuka bukunya :)
No comments:
Post a Comment