“Halal is a must. Not just about
what we eat, but also about what we hear and what we LOVE.”
Halal.
Satu kata yang sangat penting bagi umat Islam. Seorang muslim akan senantiasa
menjaga apa-apa yang masuk dalam tubuhnya dan yang dipakainya berasal dari
sumber yang halal.
Sesedikit
apapun sesuatu yang tidak halal masuk ke dalam tubuh kita, jangan harap Allah
akan mengabulkan doa-doa kita.
Seperti
yang terdapat pada hadist Nabi Saw, Beliau menyebutkan ada seseorang melakukan
perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Kemudian dia mengangkat kedua
tangannya ke langit, seraya berkata, “Ya Tuhanku, ya Tuhanku.”, padahal
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi
dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya), bagaimana doanya akan
dikabulkan? (HR. Muslim).
See?
Betapa fatal urusan halal haram ini. Kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh
tapi Allah tidak berkehendak mengabulkan, dikarenakan sesuatu yang haram
bersemayam dalam diri kita.
Tidak
hanya makanan dan minuman yang harus dijaga kehalalannya, tapi juga apa yang
kita dengar dan kita lihat semestinya adalah hal yang hanya akan mendatangkan
ridhoi Allah SWT.
Dalam
hal makanan dan minuman kita dapat dengan mudah didapat dengan
mengetahui batas-batas yang telah ditentukan oleh-Nya. Tidak mengandung babi
dan alcohol, binatang sembelihan dengan nama Allah.
Selain
hal-hal yang saya sebutkan di atas, ada satu hal yang tidak kalah penting agar
diperhatikan kehalalannya, yaitu cinta.
Cinta
juga ada yang halal dan ada yang haram. Cinta yang halal adalah cinta kepada
lawan jenis yang sudah diikat oleh sebuah ikatan berupa ijab dan qobul. Sedangkan
cinta yang haram adalah cinta kepada lawan jenis yang diikat oleh ikatan setan
dalam bentuk pacaran.
Allah berfirman, janganlah kau mendekati zina. Nah, pacaran adalah salah satu jalan mendekatinya.
So,
jadilah umat Islam yang kaffah yang menjalani aturan-aturan-Nya secara
keseluruhan, tidak setengah-setengah, tidak pilih-pilih. Maunya yang enak-enak
saja, yang mudah-mudah saja. Sedangkan dengan aturan yang lain pura-pura tidak
tahu atau masa bodoh.
Segeralah
halalkan cintamu. Jangan bertahan dalam kemaksiatan! Jika belum sanggup untuk
dihalalkan, jauhilah pacaran, pantaskan diri dan berdoa untuk mendapatkan yang
terbaik dari-Nya.
Terakhir,
saya hanya akan mengingatkan. Bagi kalian yang ingin menghalalkan cinta, jangan
datang ke MUI untuk meminta sertifikat halal. Tapi datanglah ke KUA untuk
mendapatkan buku nikah, hehe.
No comments:
Post a Comment