Sebagai
warga negara boleh kan kita berpendapat, mengungkapkan pikiran, ide, gagasan
atau komentar? Maka izinkan saya untuk sedikit menuangkan pikiran yang mengganggu di kepala ini.
Saya
cukup tergelitik untuk mengomentari kebijakan-kebijakan negeri ini yang saya
rasa semakin carut-marut saja. Mulai dari harga BBM yang turun naik layaknya
sebuah lift di mal, dunia pendidikan yang buku-buku pelajarannya sangat tidak
mendidik, sampai yang baru-baru ini heboh yaitu pemblokiran situs-situs Islam,
dan masih banyak kebijakan lain yang tidak kurangnya merugikan bangsa dan agama
Islam.
Dalam
tulisan ini saya hanya akan mengomentari poin ketiga saja yaitu pemblokiran
situs Islam yang dilakukann oleh Kominfo atas perintah BNPT.
Mendengar
berita itu saya sedih dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi.
Situs-situs Islam yang selama ini menginformasikan seputar ajaran Islam,
kajian, ceramah dan ilmu-ilmu Islam lainnya yang berpengaruh sangat penting
untuk masyarakat dalam menambah ilmu atau informasi seputar Islam, kok malah
diblokir? Sedangkan situs-situs yang sudah sangat jelas merusak aqidah umat
Islam seperti JIL dan Syi’ah tidak ada pemblokiran.
Setan
apa yang merasuk ke dalam diri bapak-bapak yang terhormat itu sehingga
melakukan hal yang ekstrim semacam ini?
Dari
video wawancara di salah satu stasiun TV yang saya lihat, BNPT beralasan bahwa
situs-situs Islam tersebut meresahkan masyarakat, sehingga masyarakat mengadu
dan akhirnya dilakukan pemblokiran.
Saya
jadi bertanya-tanya, siapa sih sebenarnya yang resah? Menurut saya, merekalah
yang resah (orang-orang yang merasa terancam dengan Islam) karena mereka takut
Islam berkembang dan bangkit di negeri ini. Parahnya ada salah satu pejabat
partai yang berkuasa di negeri ini yang mengatakan bahwa situs Islam lebih
berbahaya dari pada situs porno. Astaghfirullah, apa sih yang ada di pikirannya?
Kok bisa-bisanya dia mengeluarkan statement yang parah macam itu? sadarkah dia
ketika mengucapkannya? Atau dia sedang mengigau waktu itu?
Situs
Islam justru menjadi rujukan yang cukup membantu masyarakat untuk memahami
Islam lebih jauh. Minat baca buku masyarakat Indonesia cenderung lemah, mereka
lebih memilih membaca berita atau info apapun melalui gadget. Oleh karena itu
situs-situs Islam ini membantu mereka yang ingin tau perkembangan dunia Islam
melalui gadget masing-masing.
Jika
situs-situ ini diblokir, lalu mereka akan mencari info seputar Islam dari mana?
Yang terjadi malah mereka mencari situs alternatif lain yang sangat jauh dari
nilai Islam. Dan itu hanya akan menambah kerusakan moral masyarakat kita saja.
Apa ini yang diharapkan oleh pemerintah?
Dari
peristiwa ini saya tangkap bahwasannya ada oknum-oknum yang sedang berusaha
menjauhkan pengaruh Islam dari negeri ini. saya jadi teringat kisah ulama besar
asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi. Di zaman pemerintahan Mustafa Kemal, Turki
dibentuk menjadi Republik Sekuler, yang kebijakannya berupa pelarangan segala
sesuatu yang berbau Arab dan Islam. Bahasa Arab dilarang, azan tidak boleh
dikumandangkan dalam Bahasa Arab, tulisan Arab diganti dengan tulisan latin,
pakaian muslim dilarang. Mustafa Kemal berkiblat ke Eropa, segala gaya hidup
masyarakat Turki yang telah ratusan tahun begitu sarat dengan Islam, diubahnya
menjadi budaya Eropa.
Said
Nursi kala itu mengatakan bahwa Islam adalah satu-satunya cara agar negara
menjadi lebih maju dan sejahtera. Dengan
Islam negara akan menjadi lebh baik dalam segala hal, bukannya malah menjauhkan
Islam yang akhirnya malah membuat Allah tidak ridho. Mustafa Kemal beranggapan
bahwa Turki akan maju dengan ilmu pengetahuan dari barat sana. Padahal Islam
dan ilmu pengetahuan itu dapat menyatu, kita dapat mempelajari Islam sekaligus
mendalami ilmu pengetahuan modern.
Saya
sempat membaca sebuah twit dari seorang yang cukup concern di dunia Islam dan
politik. Dalam twit tersebut beliau mengibaratkan Islam sebagai obat sebuah
penyakit. Ya, Indonesia ini sedang sakit maka Islam adalah obat yang mujarab untuk
menyembuhkannya. Kalau obatnya saja disingkirkan, bagaimana bisa sembuh?
Ayolah
bapak-bapak yang terhormat, bapak lebih pintar dari kami masyarakat awam yang
bodoh. Bukalah pikiran bapak agar lebih peduli lagi terahadap nasib bangsa ini. Bangsa kita ini sudah semakin anjlok moralnya. Lihatlah generasi muda sekarang
yang lebih senang dunia hiburan dan hura-hura. Akan jadi apa bangsa kita ke depan
jika generasi mudanya dijauhkan dari Islam.
Terakhir
saya sangat berharap pada pemuda-pemudi Indonesia untuk lebih aware sama dunia
politik. Jangan cuek aja! Mengamati dunia politik bukan supaya kita menjadi
politisi yang handal. Tapi setidaknya sedikit banyak generasi muda harus tau apa
yang sedang terjadi di negerinya. Jangan cuma jadi follower. Jangan cuma jadi
pendengar. Iya kalau yang difollow itu baik, kalau yang difollow malah
menyesatkan dan menyengsarakan, gimana? Kita harus melawan, harus bergerak.
Bukan dengan kekerasan atau semacamnya. Tapi dengan cara-cara yang baik dan
bermoral. Kita bisa melawan ketidakadilan dengan tulisan misalnya, berkarya dan
berprestasi di bidang masing-masing dan jangan terlena oleh kehidupan yang
serba nyaman.
Akhirnya
saya menyadari apapun yang terjadi di negeri ini adalah kehendak-Nya. Dengan
kondisi yang carut marut ini, Allah memberi kesempatan pada kita untuk menambah
amal dengan terus mendakwahkan Islam yang damai, aman dan indah. Juga kesempatan
kita untuk lebih memperkuat doa-doa untuk negeri ini agar diberikan keberkahan
dan kemudahan dalam memperjuangkan agama-Nya.
Mari
sematkanlah Indonesia dalam setiap doa-doa kita. Karena doa adalah senjata
terbaik yang dimiliki umat Islam.
Nia.... Mantap euy! keren...!
ReplyDeleteharuskah kita mendirikan negara baru? hewhew..:)
hehe,,negara baru ya? eehm...kira2 nama yg cocok untuk negara kita nanti apa ya? :D
DeleteHappy writing ^^