Saturday, 10 May 2014

Family



Sebuah keluarga yang normal, mereka akan tinggal satu atap bersama orang tua mereka selama mereka belum menikah. Jangankan belum menikah, banyak yang sudah menikah juga masih tetap tinggal dengan orang tua mereka.

Sebuah keluarga yang harmonis akan selalu berbagi cerita, berbagi kesulitan dan masalah yang dihadapi dalam keluarga tersebut. Mereka saling membantu meringankan beban dan masalah setiap anggota keluarganya. Saling terbuka untuk berbagi kesedihan dan kebahagiaan.


Sebuah keluarga yang bahagia akan selalu siap menghadapi masalah apapun yang menimpa keluarganya. Peduli satu sama lain, selalu siap kapanpun dibutuhkan oleh anggota keluarga lainnya. Rela meluangkan waktu lebih banyak dalam menjalin kebersamaan dan keutuhan keluarga.

Sebuah keluarga yang sukses dimana orang tua akan selalu mengarahkan kearah yang lebih baik kepada anak-anaknya. Saling nasihat-menasihati menuju kebaikan. Orang tua yang selalu menuntun anaknya kejalan surga.

Namun demikian tidak semua keluarga mengalami hal-hal yang aku sebutkan diatas. Tidak semua keluarga bahagia, tidak semua keluarga harmonis dan tidak semua keluarga normal.

Kekuargaku termasuk keluarga besar, meskipun begitu kami tidak pernah tinggal dalam satu atap layaknya sebuah keluarga yang ada Ayah, Ibu dan anak-anak didalamnya. Sejak kecil kami tinggal berpisah, berjauhan antar propinsi bahkan antar Negara.

Berada dalam keadaaan seperti itu secara otomatis mempengaruhi komunikasi satu sama lain. Kami tidak bisa bercengkrama, berbagi cerita, berbagi beban, saling support, saling menyemangati satu sama lain seperti keluarga lainnya.

Bertahun-tahun lamanya kami berpisah, hanya sesekali mengirim kabar. Ketika bertemu, semuanya terasa aneh, cangggung dan terasa asing. Itu yang aku rasakan. Akupun tidak bisa dengan leluasa bercerita tentang didirku kepada keluargaku. Tidak seperti jika aku bercerita kepada teman atau sahabat.

Sedih? Ya, aku sedih dengan keadaan yang seperti itu. Tapi inilah jalan yang sudah digariskan oleh Sang Maha Bekehendak Allah SWT. Dia sudah menggariskan jalan hidup keluargaku yang dipisahkan oleh jarak. Kita sebagai manusia tinggal memerankan apa yang sudah tertulis dalam skenarioNya.

Hanya doalah yang dapat menyatukan kita, doa yang tulus dan tidak pernah putus untuk seluruh kelurgaku dimanapun berada. Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk mensyukuri apa yang ada, karena dari rasa syukur itulah munculnya kebahagiaan. Dan kita dapat merasakan kebahagiaan itu walau jarak memisahkan. Aamiin.


No comments:

Post a Comment

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

  Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca d...