Tuesday, 6 May 2014

“Nonton Layar Tancep”



 Sedang asik asiknya buka facebook, tiba-tiba ada page yang isinya tentang Eropa. Info itu berisi tentang acara yang digelar oleh instansi-instansi kebudayaan Eropa di Indonesia. Acaranya bertajuk Europe On Screen yaitu nonton film Eropa outdoor yang diselenggarakan dibeberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Bandung, Denpasar, Jakarta, Makassar, Medan, Padang, Surabaya, Jogja. Europe on screen diselenggarakan serentak pada tanggal 2-11  Mei 2014 dan tidak dipungut biaya alias gratis.


Aku excited sekali mengetahui ada acara ini, nonton film Eropa? Wah pasti seru kalau ajak teman-teman ikutan. Langsung saja aku share informasi tersebut kebeberapa teman facebook, dan mereka pun setuju untuk datang,,,horeeeeyyy

Konsep acara ini adalah nonton outdoor, ya bisa dibilang bahasa kerennya nonton “layar tancep”, hehee…
Masih inget ga kapan terakhir nonton layar tancep? Seingatku dulu waktu kecil aku pernah nonton layar tancep, film yang diputar kalau tidak salah adalah filmnya Bang Haji Rhoma Irama. Aku ingat suasana nonton dulu ramai sekali orang-orang yang nonton, banyak orang berjualan juga, saking ramainya orang lalu-lalang dihadapan layar sampai mengganggu konsentrasiku.

Setelah bertahun-tahun tidak pernah mendengar yang namanya layar tancep lagi, akhirnya sekarang ada juga yang menyelenggarakan nonton outdoor. Wah, aku jadi penasaran seperti apa suasana nonton outdoor kali ini. Tapi ini bukan sembarang layar tancep, karena yang diputar adalah film Eropa boooo….hehe

Di Jakarta film perdana akan diputar di Taman Kodok, Menteng. Pertama kali melihat pamfletnya, aku merasa agak aneh mengetahui bahwa film akan diputar di Taman Kodok. Masalahnya aku belum pernah mendengar ada taman yang bernama Taman Kodok di Jakarta. Mendengar namanya saja lucu, aku sampai tertawa sendiri dan bertanya-tanya dalam hati “Emang ada ya Taman Kodok?”.

Sebelum hari H aku bertanya pada Mbah Google dimana dan bagaimana cara menuju lokasi Taman Kodok. Baru aku tau ternyata Taman Kodok berdekatan dengan Taman Menteng, nah kalau Taman Menteng aku sering mendengarnya, hanya mendengar saja sih belum pernah berkunjung kesana juga.

Aku berencana pergi menonton tanggal 3 Mei bersama teman-temanku. Hari itu Sabtu sore cuaca mendung, aku khawatir akan turun hujan, tapi kami tetap pada rencana semula pergi ke Taman Kodok. Kami naik Kopaja menuju Taman Kodok, karena letak Taman Kodok berdekatan dengan Taman Menteng jadi kami turun di Taman Menteng, karena menurutku orang-orang lebih mengenal Taman Menteng daripada Taman Kodok. Nah, setelah tiba di Taman Menteng barulah kami mencari Taman Kodok.

Ternyata Taman Menteng dan Taman Kodok itu dekat sekali, Taman Kodok terletak persis dibelakang Taman Menteng. Tiba di Taman Menteng, aku perhatikan taman ini tidak terlalu luas dan kurang menarik. Disana terdapat lapangan ditengah-tengah taman sebagai tempat untuk mereka yang ingin bermain sepak bola ataupun bola basket. Disebelah taman ada beberapa permainan untuk anak-anak, ada juga air mancur yang tidak terlalu besar.

Suasana taman disore hari itu agak mendung dan lampu penerangan juga sangat kurang, sehingga membuat suasana taman jadi remang-remang. Hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi para remaja dengan pasangannya masing-masing untuk melaksanakan kegiatan maksiat Sabtu malam alias pacaran. Karena aku perhatikan banyak sekali pasangan muda-mudi yang berduaan disetiap pojok-pojok taman.

Lain lagi dengan Taman Kodok, taman ini lebih kecil daripada Taman Menteng, hanya ada lapangan yang tidak begitu luas ditengah-tengah taman dan tanaman-tanaman disekitar taman. Waktu kami tiba di Taman Kodok, panitia Europe On Screen sedang memasang layar ditengah lapangan.

Sambil menunggu, aku dan temanku ngobrol-ngobrol dulu di Taman Menteng. Hari sudah semakin gelap tapi kami tidak mendengar azan magrib, kami lirik jam tangan sudah menunjukkan waktu magrib, akhirnya kami memutuskan untuk mencari Mushollah. Kami berjalan disekitar taman tapi tidak menemukan Mushollah. Setelah bertanya pada seorang pedagang dan dijelaskan letak Mushollah, ternyata Mushollahnya persis disamping Taman Menteng yang kami tidak mengira kalau itu adalah Mushollah.

Selesai sholat magrib kami berjalan menyusuri sekitar Taman Kodok yang berjejer para pedagang makanan dan minuman disana. Sejak tadi aku haus sekali, kebetulan ada yang menjual es kelapa, “wah sepertinya segar banget nih minum es kelapa”, ucapku.

Layar sudah berdiri dengan gagah ditengah-tengah taman, didepan layar dipasang karpet sebagai tempat duduk para penonton.Aku senang sekali akan menonton layar tancep, pengunjung lumayan ramai, ada yang bersama pasangan, keluarga dan anak-anak mereka. Tidak lupa mereka membawa makanan dan minuman masing-masing, bahkan ada keluarga yang membawa bantal untuk menambah kenyamanan saat menonton (niat banget ya…hehe).

Film akan diputar pukul 7 malam, sebelum mulai ada dua MC yang membuka acara itu. Yang satu seorang wanita Indonesia dan yang satu lagi seorang pria bule dengan Bahasa Indonesia yang cukup bagus.

Film yang diputar malam itu adalah “Asterix and Obelix: God Save Britain”. Ini adalah film Prancis, Alhamdulillah ada terjemahan Bahasa Indonesianya. Filmnya sangat lucu, sepanjang film diputar aku dan teman-temanku tertawa terbahak-bahak dibuatnya, sebenarnya aku merasa tidak enak dengan pengunjung lain, aku takut kami mengganggu konsentrasi mereka menonton, tapi saja teman-temanku itu tidak bisa menghentikan tertawanya.

Cukup seru juga nonton layar tancep kali ini, terobati sudah rasa rindu nonton layar tancep dimasa kecil. Pengalaman nonton layar tancep yang  tak terlupakan bersama teman-teman gokil. Cuacapun sangat mendukung karena hari itu tidak jadi hujan, Alhamdulillah. 


No comments:

Post a Comment

Cara Memupuk Kegemaran Membaca Sejak Kecil Hingga Dewasa

  Sebelum kita membahas cara memupuk kegemaran membaca, mari kita flashback sedikit ke masa di mana kita berada di fase belajar membaca d...