Sunday 8 June 2014

3 Hal Yang Menjauhkan Kita dari Al-qur'an

Assalamualaikum wr .wb.

Sedikit catatan tausiyah dari acara silatbar odoj Jakarta-Depok 7 Juni 2014 yang disampaikan oleh ust. Nanang Mubarok.

Tiga hal yang menghambat kita untuk mendekati Al-qur’an adalah:

1.    Kemajuan Teknologi

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih sekarang ini, membuat kita semakin mudah saja dalam berkomunikasi dan mendapatkan segala macam informasi yang kita butuhkan. Ponsel pintar yang beredar luas dimana-mana menjadi barang yang sangat digandrungi oleh masyarakat kita. Dengan ponsel pintar, kita dapat melakukan komunikasi dengan keluarga, teman, sahabat, partner bisnis dengan sangat mudah kapanpun dan dimanapun melalui aplikasi chatting yang beraneka ragam. Mulai dari whatsapp, wechat, kakao talk, facebook, twitter, path, instagram, email, dll.


Dengan adanya ponsel pintar ini siapa saja yang jauh bisa menjadi dekat, bahkan yang dekatpun bisa menjadi jauh. Mengapa demikian? Karena kita selalu disibukkan oleh percakapan dengan teman-teman kita di dunia maya, sedangkan keluarga yang berada lebih dekat dengan kita, terkadang sering kita abaikan. Kita lebih asik dengan ponsel kita sendiri dari pada lingkungan sekitar. Begitu juga dengan Al-qur’an, karena kesibukan kita dengan ponsel pintar/teknologi ini, kita jadi semakin jarang memegang Al-qur’an. Jangankan membacanya, memegang saja kita tidak sempat, astaghfirulahal’adziim.

2.    Adanya Persaingan

Dunia maju semakin cepat, siapa saja yang tidak mengikutinya dia akan tertinggal oleh derasnya arus kemajuan dunia. Oleh karena itu banyak orang yang lebih mengejar dunia dibandingkan mempersiapkan bekal untuk hari akhir. Semakin tingginya persaingan yang ada akan semakin sibuk diri kita untuk berkompetisi memenangkan persaingan-persaingan tersebut, sehingga kita tidak sempat lagi melirik kitab suci kita yaitu Al-qur’an. Dunia memang penting untuk kita raih, tapi jangan lupakan akhiratmu yang kamu akan kekal didalamnya.

3.    Adanya Godaan

Banyaknya godaan-godaan yang disekeliling kita, dan godaan terbesar adalah dunia. Dunia ini sangat menggoda dan melenakan dengan segala keindahan yang Allah ciptakan. Dunia membuat kita menunda sholat, dunia membuat kita lupa zakat, dunia membuat kita enggan datang ke majelis ilmu, dunia membuat kita tidak peka dengan lingkungan sekitar. HR. Bukhori mengatakan “letakkanlah dunia ditanganmu, jangan dihatimu”. Hadist ini bermakna bahwa kita diperintahkan untuk boleh mengejar dunia sewajarnya saja jangan sampai melenakan apalagi sampai menguasai hati kita. Karena dunia hanya sementara, sedangkan akhirat selamanya.

Inti dari tiga hal yang membuat kita jauh dari Al-qur’an adalah mengerasnya hati atau matinya hati. Namun ust. Nanang Mubarok juga memberikan tiga kiat agar kita dapat menghidupkan hati yang mati. Ketiga hal tersebut adalah:

1.    Tafakur
Allah memerintahkan manusia untuk selalu berfikir. Output dari tafakur adalah menjadi semakin yakin. Yakin akan segala hal yang telah Allah tetapkan untuk kehidupan kita di dunia ini.

2.    Dzikir
Dzikir artinya mengingat. Diantara dzikir yang harus kita lakukan yaitu dzikrullah (mengingat Allah), dzikrurasul (mengingat rosul), dzikrulmaut (mengingat mati). Kata-kata yang biasa kita gunakan untuk dzikrullah yaitu Subhanallah walhamdulillah wa laailaaha illah wallahu akbar dan kalimat-kalimat dzikir lainnya. Dzikrulrosul dengan selalu bersholawat keatas rosul dan para sahabat serta menjalankan sunnah-sunnahnya. Sedangkan dzikrulmaut, kita dapat mengingat mati kapanpun dimanapun, dengan selalu mengingat mati, kita akan dapat lebih mengontrol perbuatan-perbuatan kita apakah mendatangkan pahala atau malah membawa maksiat. Output dari dzikir ini adalah kita akan semakin dekat dengan apa yang kita dzikirkan.

3.    Hisab atau Muhasabah
Hisablah diri sendiri sebelum kita dihisab di padang mashar nanti. Muhasabah diri sangat penting agar kita tahu apakan semua kegiatan yang kita lakukan selama ini mendatangkan pahala atau dosa. Output dari muhasabah ini adalah taubat atau kembali kepada Allah.

Itulah sedikit ilmu yang bisa saya bagikan dari kajian silaturrahmi akbar odoj. Semoga bermanfaat dan dapat lebih mendekatkan diri lagi dengan buku pedoman kita yaitu Al-qur’an.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...