Saya
tidak terlalu suka membaca buku terjemahan. Tapi bukan berarti tidak pernah
membacanya. Kenapa saya jarang baca buku terjemahan? Karena dari beberapa buku
terjemahan yang pernah saya baca terasa membosankan, mungkin itu pengaruh dari
gaya bahasa atau cara menerjemahkan yang kurang bisa saya pahami. Dari situ
saya mengambil kesimpulan, buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis
Indonesia lebih berbobot dan mengasyikkan. Itu sih menurut saya pribadi, hehe.
Beberapa
hari yang lalu saya baru saja menyelesaikan novel terjemahan yang berjudul
“Will Grayson”, hasil duet John Green dan saya-lupa-siapa-penulis-satunya.
Sebelum membaca buku ini, seorang teman sudah memperingati saya bahwa buku ini
agak membosankan dan dia tidak mengerti jalan ceritanya. Tapi saya berpikir,
boleh jadi bagi teman saya buku ini membosankan, belum tentu saya berpendapat
yang sama. Oleh karna itu saya memutuskan untuk tetap membacanya.