Saturday 9 July 2016

Taman Mangrove Jakarta



Lebaran tak bisa dipisahkan dari liburan. Setelah momen lebaran; saling berkunjung, saling memaafkan, makan-makan, foto-foto, liburan menjadi pilihan paling oke untuk menghabiskan waktu senggang bersama keluarga. Tempat-tempat wisata baik di dalam kota maupun di luar kota ramai oleh keceriaan para pengunjung. Aku pun termasuk salah satu dari ramainya orang-orang yang mengunjungi tempat wisata.

Tak perlu ke luar kota, cukup berwisata di dalam kota saja. Tidak bersama keluarga, karena keluargaku jauh-jauh. Aku pun pergi jalan-jalan bersama seorang kerabat dekat berwisata ke wilayah Jakarta Utara. Kami mengunjungi Taman Mangrove yang ada di bilangan Pantai Indah Kapuk. Aku sudah mengetahui keberadaan taman ini sebelumnya, tapi ini kali pertama aku mengunjunginya.


Sebelum mengetahui keberadaan Taman Mangrove di Jakarta, aku lebih dulu mengenal Taman Mangrove yang ada di Surabaya dan sudah pernah mengunjunginya sekali.

Perjalanan menuju Taman Mangrove Jakarta (TMJ) memakan waktu sekitar dua jam. Tidak perlu ongkos mahal, hanya butuh 3500 rupiah untuk tiket TransJakarta hingga tiba di lokasi. Perjalananku dimulai dari halte busway PGC Cililitan. Dari situ naik TJ jurusan PGC-Harmoni, tiba di Harmoni ganti bus TJ menuju halte Kota, dari Kota lanjut lagi naik BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) dengan tujuan Sekolah Budha Shu Tji. Perjalanan naik BKTB cukup menarik. Jalanan sepi sehingga bus berjalan tanpa hambatan, sepanjang perjalanan disuguhi bangunan pertokoan dan perumahan yang unik nan megah. Banyak sekali komplek perumahan megah dengan bangunan yang mengagumkan yang aku lalui, seolah aku tidak sedang berada di Jakarta, hehe.

Tibalah kami di Sekolah Budha Shu Tji. Sekolah yang tidak kalah megah dari perumahan-perumahan yang tadi aku lintasi. Bangunan bercat abu-abu dengan desain khas negeri Tionghoa menjadi pemandangan manarik selama berjalan kaki menuju TMJ. Akhirnya kami pun sampai ti depan pintu masuk TMJ. 

Pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar 25000 rupiah. Jauh sekali bedanya dengan Taman Mangrove Surabaya yang hanya perlu membayar 1000 rupiah. Bagiku harga 25000 itu tidak sebanding dengan pengelolaan taman yang kurang baik. Masih banyak sampah di sekitar taman, toilet yang kurang terawat, aksesoris taman yang kurang meriah. 

Di luar kekurangan-kekurangan itu, aku cukup menikmati berwisata di TMJ. Banyak spot yang keren untuk berfoto, ada dermaga dengan perahu warna-warni, jembatan gantung, out bond sederhana untuk anak-anak, ayunan yang terikat di antara pohon besar, pondok-pondok kemah dengan bentuk yang unik. Juga terdapat masjid, mushola dan kantin. O ya, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam area taman.

google

doc. pribadi

doc.pribadi
Itulah sedikit cerita tentang perjalananku berwisata ke TMJ. Teman-teman yang masih akan menghabiskan waktu libur lebarannya mengunjungi tempat-tempat wisata, aku ada sedikit pesan nih buat kalian. Selama berwisata, baik dalam perjalanan maupun di lokasi wisata, mohon jaga kebersihan di mana pun kita berada. Jangan buang sampah seenaknya. Jika kalian tidak menemukan tempat sampah di dekat kalian, simpan dulu sampahnya di tas atau saku. Nanti begitu bertemu dengan tempat sampah barulah dibuang sampahnya. Gampang kan?

Oh, ya. Satu lagi nih pesannya, boleh ya! Hehe…selama berlibur atau jalan-jalan ke mana saja jangan sekali-kali melupakan salat. Jangan sampai kewajiban yang satu itu luntur hanya karena sesuatu yang sifatnya hiburan demi kepuasan nafsu semata.

Selamat Idul Fitri 1437 H. Selamat liburan.  

2 comments:

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...