Monday 19 January 2015

Cokelat



Kata “cokelat” dalam Bahasa Indonesia sebenarnya cukup ambigu. Karena jika menyebut kata ini, bisa diartikan sebagai sebuah warna atau makanan dan minuman. Oke, mari kita ambil contoh kalimat misalnya, “Saya suka cokelat.”

Kalimat diatas belum jelas maknanya. Apakah yang dimaksud pembicara adalah warna cokelat atau cokelat yang dimakan? Kita bisa mengetahui maknanya tergantung dari pertanyaan apa yang diajukan, seperti,


“Warna apa yang kamu suka?” Atau, “Apa makanan kesukaanmu?” :)

Sedangkan dalam Bahasa Inggris, penerjemahan kata “cokelat” ini sangat kentara perbedaannya. Untuk menyebut warna cokelat kita gunakan kata “brown”, sementara untuk makanan atau minuman kita gunakan “chocolate”. Tidak ada ambigu diantara kedua kata tersebut. Karena jelas perbedaan keduanya.

Jadi jika kita mengatakan “I like brown” lawan bicara akan mudah menangkap maknanya, bahwa yang dimaksud adalah warna cokelat. Begitu juga dengan kalimat “I like chocolate”, jelas yang dimaksud adalah makanan. 

Oke, oke…cukup intronya tentang kata “cokelat”. Saya tidak akan membahas lebih jauh, karena saya bukan ahli tata bahasa, hehe.

Yang ingin saya bahas disini adalah cokelat dalam bentuk makanan. Eehm,,,mendengar namanya saja saya sudah tergiur oleh kenikmatannya. Siapa sih yang tidak suka cokelat? Tidak semua, tapi hampir semua orang menyukai si hitam manis ini. Mungkin ada sebagian orang yang tidak suka. Bisa jadi mereka alergi dengan cokelat, takut gemuk, atau alasan-alasan lainnya. Tapi buat saya yang sangat menyukainya, cokelat itu enaaaaaakkk banggettt. :D

Kata orang-orang, makan cokelat itu membuat rileks, nyaman dan menyenangkan, dan memang itu yang saya rasakan. Saat makan cokelat, rasanya saya bahagia sekali, rupanya cokelat dapat membuat mood jadi lebih bagus. Cokelat juga dapat mengurangi atau menahan rasa lapar, cocok untuk mengganjal perut yang sudah memainkan musik keroncong, hehe.

Cokelat sering digunakan sebagai hadiah ulang tahun, ucapan terima kasih, tanda persahabatan, tanda cinta, dll.

Ada satu cerita lucu (menurut saya sih lucu, hehe)

Jadi, dulu waktu saya masih berada di jaman jahiliyah, saya pernah bertukaran hadiah dengan sahabat saya pada hari valentine. Nah, kami beli hadiah masing-masing dan dibungkus kertas kado dengan seindah dan serapi mungkin. Ketika hari H tiba, kami bertemu dan saling memberikan hadiah yang sudah disiapkan. Kemudian kami membuka hadiah tersebut, dan apa yang terjadi? Ternyata kami mendapatkan hadiah yang sama seperti yang kami beli. Sebuah cokelat dengan merk yang sama yaitu C*****y dengan ukuran yang sama pula. Kami tertawa melihat hadiah itu. Itu sama saja dengan tidak bertukaran hadiah, melainkan membeli hadiah untuk diri sendiri :D

Alhamdulillah masa jahiliyah itu sudah berakhir, saya pun tidak melanjutkan bertukaran cokelat atau hadiah lainnya pada hari valentine. Tapi bukan berarti tidak boleh saling memberi hadiah. Saling memberi hadiah itu adalah sebuah perbuatan yang baik. Hanya saja janganlah dikhususkan pada hari tertentu, apalagi hari valentine. Karena dalam Islam tidak ada yang namanya hari valentine

Rasulullah Saw. menyatakan dalam hadist, “Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang rasa dengki. Dan saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai dan akan lenyap rasa permusuhan.” (HR. Malik)

Kembali ke cokelat :)

Cokelat memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan, diantaranya; cokelat dapat mengontrol tekanan darah dan kolesterol, dapat mengontrol kadar gula pada penderita diabetes, dapat mencegah penuaan dini (anti aging), mengurangi stress, dsb.

Selain memiliki banyak manfaat, cokelat tidak sepenuhnya jauh dari kekurangan. Cokelat juga dapat menggangu kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Bukan hanya cokelat, apapun itu, jika dikonsumsi secara berlebihan tentunya akan menimbulkan hal-hal yang buruk.

Cokelat terbagi menjadi beberapa jenis, ada cokelat susu (milk chocolate), cokelat hitam (dark chocolate) dan cokelat putih (white chocolate). Apapun jenisnya semua saya suka, apalagi dengan berbagai variasi dalam olahan cokelat, eeehm...They just make my mouth water. Tentunya masing-masing jenis itu memiliki manfaat dan kekurangan masing-masing. Bijaklah dalam mengonsumsinya. Jangan berlebihan!

That’s a little bit about chocolate. So, kamu suka yang mana? ^_^




No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...