Thursday 1 January 2015

Emansipasi Pria


Saya ada pertanyaan nih khusus untuk laki-laki ya :)
 
Jika kamu berada di dalam angkutan umum seperti bus, metro mini, kopaja, KRL dan Alhamdulillah ada bangku kosong dan kamu bisa duduk disana dengan nyaman, lumayan sedikit dapat menghilangkan lelah. Kemudian ada penumpang yang baru naik seorang Ibu yang menggendong anaknya. Bus dalam keadaan penuh dan mayoritas yang menduduki bangku didalam bus adalah laki-laki. Nah pertanyaannya adalah, apakah kamu rela memberikan tempat dudukmu kepada Ibu tersebut?


Gampang banget ya pertanyaannya? hehe. Tapi jangan salah, walaupun pertanyaannya segampang itu, jawabannya susah lho. Mau tau kenapa susah?
Mungkin kalau kamu tidak berada didalam bus itu atau tidak di dalam kendaraan umum akan dengan mudah menjawabnya. Jawabannya pasti kamu akan memberikan tempat dudukmu pada Ibu yang menggendong anak yang baru saja naik itu.

Tapi jika kamu berada dalam bus itu dan sudah mendapatkan tempat duduk yang cukup nyaman, pasti terasa berat sekali untuk bangun dan memberikan tempat dudukmu kepada siapapun. Kamu akan ragu apakah akan memberi tempat duduk pada Ibu itu atau tidak, sementara perjalananmu masih jauh dan kamu sudah nyaman sekali duduk disitu. Dan akhirnya kamu tidak bisa menjawab pertanyaan semudah pertanyaan di atas.

Kejadian di atas itu sering sekali ditemui, bukan hanya saya yang mengalami, teman-teman saya yang wanita juga sering merasakannya.

Sebagai pengguna angkutan umum sejati, kemana pun saya pergi tidak lepas dari mikrolet, metro mini, kopaja, bus kota dan TransJakarta. Selain memang tidak punya mobil pribadi, saya juga tidak bisa mengendarai motor, akhirnya angkutan umum yang menjadi teman setia dengan segala kelebihan dan kekurangannya, hehe.

Ketika sedang manaiki metro mini, sering sekali saya jumpai suasana dimana bangku penumpang sudah penuh oleh para penumpang. Bukan wanita, orang tua atau anak-anak yang menempatinya, melainkan kaum lelaki yang masih muda, badan besar, sehat. Sementara banyak para wanita dan kaum Ibu berdiri dalam bus tersebut.

Apakah para lelaki yang duduk itu memberikan tempat duduk mereka kepada para wanita yang berdiri? TIDAK. Mereka dengan santai dan asiknya duduk tanpa menghiraukan penumpang lain yang lebih berhak untuk duduk.

Dikesempatan lain dengan situasi yang sama. Bangku metro mini sudah penuh oleh penumpang yang mayoritas dikuasai oleh kaum Adam, tapi ada beberapa bangku yang diduduki oleh wanita. Kemudian ada seorang Ibu yang baru naik dan membawa anak kecil. Bisa ditebak kan apa yang terjadi? Tidak ada dari para lelaki tersebut yang bangun untuk memberikan tempat duduknya pada Ibu yang baru naik itu. Malah seorang penumpang wanitalah yang memberikan tempat duduknya pada si Ibu. Dan para lelaki itu hanya melihat saja.

Saya bertanya-tanya dalam hati “Apa ya kira-kira yang mereka rasakan ketika melihat wanita yang bangkit memberikan tempat duduknya untuk seorang Ibu. Padahal seharusnya laki-laki lah yang wajib melakukan hal itu?”. Mungkin mereka sudah mati rasa, sehingga tidak bisa merasakan apa-apa.

Tapi hal ini tidak terjadi di TransJakarta. Karena ruang untuk pria dan wanita terpisah. Dan kalau pun bangku sudah penuh kemudian ada orang tua atau Ibu hamil yang baru naik, dapat dipastikan petugas TJ akan meminta penumpang yang duduk untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibu-ibu dan orang tua itu. Jadi tidak ada alasan bagi pria untuk duduk diam, jika tidak mau ditegur oleh petugas.

Itulah yang terjadi di kota besar ini, dimana laki-laki juga menuntut emansipasi, bukan hanya wanita. Sehingga untuk masalah tempat duduk dalam angkutan umum pun bukan hanya monopoli kaum wanita, orang tua dan anak-anak, melainkan laki-laki sehat yang berbadan kuat juga ingin diistimewakan. Saran saya lebih baik para lelaki itu pakai rok dan kerudung ya, pasti banyak yang akan memberikan tempat duduk untuk mereka :D

Saya yakin teman-teman yang membaca ini adalah orang-orang yang baik yang akan dengan senang hati memberikan tempat duduknya untuk mereka yang lebih berhak duduk dalam angkutan umum. Iya kan?

Karena sekecil apapun amal kebaikan yang kita lakukan, Allah pasti akan membalas kebaikan tersebut. Begitupun sebaliknya, keburukan sekecil apapun, Allah pasti akan memberikan ganjarannya. Yuk mulai sekarang kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Berlomba-lomba memberikan tempat duduk kita pada orang yang lebih lemah dari kita.





No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...