Wednesday 15 October 2014

WHEN IN JOGJA



 Kota Impian

Sejak lama aku memang suka banget traveling atau jalan-jalan. Tapi perjalananku hanya seputar Jakarta, Bogor dan Bandung. Tidak pernah lebih jauh dari itu. Mimpiku adalah bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata yang terkenal diseluruh Indonesia. Namun aku tidak tahu bagaimana cara mewujudkan mimpi itu. Sampai pada suatu hari bulan Juli 2011 aku pergi traveling ke tempat yang lebih jauh dari Bandung, yaitu Jogjakarta, salah satu kota di Indonesia yang sangat ingin aku kunjungi.

Entah mengapa sejak dulu aku ingin sekali mengunjungi kota Gudeg ini. Mungkin karena sering melihat liputan di TV mengenai kota ini. Dan aku melihat Jogjakarta adalah kota yang nyaman dan asik untuk liburan. Ditambah lagi aku sangat suka dengan lagu KLA PROJECT yang berjudul Jogjakarta. Mendengar lagu itu semakin membuatku merasa kalau aku akan berada disana secepatnya. Dan Alhamdulillah mimpiku untuk mengunjungi kota ini akhirnya terwujud.


The Story Behind The Journey

Ada cerita dibalik kepergianku ke Kota Gudeg ini. Suatu saat adikku yang tinggal di Kota Malang, Jawa Timur, mengabarkan bahwa dia akan pergi ke Jogja bersama kakakku yang tinggal di Bali. For your info aku dan adikku sudah sekitar kurang lebih 13 tahun tidak bertemu dengan kakak kami yang tinggal di Bali ini. Singkat cerita, kakakku menghubungi adik yang berada di Malang untuk pergi liburan ke Jogja dan itu akan menjadi pertemuan pertama mereka disana setelah 13 tahun.

Awalnya ini adalah rencana mereka berdua, sedangkan aku tidak mengetahui hal ini sampai adikku memberitahu. Dia mengajakku untuk ikut pergi ke Jogja dan kami akan bertemu disana bertiga. Aku sangat senang sekali mendengar kabar ini. Aku begitu semangat ingin pergi jalan-jalan ke Jogja yang memang menjadi salah satu kota impian yang akan aku kunjungi suatu saat nanti. Sepertinya mimpiku untuk mengunjungi kota ini akan segera terwujud.

Akhirnya kami bertiga saling komunikasi via telpon dan sms mengenai rencana dan persiapan kami menuju Jogja. Langsung saja aku telpon Bos ditempat aku bekerja untuk mengambil cuti selama satu minggu. Alhamdulillah dengan baik hati bos mengijinkan. Selanjutnya aku segera cari tiket kereta api untuk keberangkatan ke Jogja. Oke, sudah fix semua, packing selesai. Packing adalah bagian yang paling aku sukai pada saat ingin bepergian, senang rasanya memilah-milah baju yang mana yang akan dipakai, menyusun daftar barang apa saja yang akan dibawa. Dengan semangat aku melakukannya seolah tak sabar ingin segera traveling. Walaupun sebenarnya tidak banyak yang aku bawa, hanya beberapa potong pakaian dan peralatan mandi tapi menyenangkan sekali melakukan hal yang satu itu. Yah seperti seorang anak kecil yang tidak bisa tidur jika besok pagi dia akan pergi jalan-jalan bersama keluarga atau pergi study tour bersama teman-teman sekolah. Seperti itu juga yang aku rasakan, tidak bisa tidur memikirkan perjalanan besok. Dengan budget yang minim aku memberanikan diri untuk ke luar kota demi bertemu kakak dan adik yang sudah sangat aku rindukan. Bayangkan saja kami bertiga tinggal ditempat yang berbeda sejak kami masih kecil. Aku di Jakarta, kakak di Bali dan adik di Malang, hehe.

Tiba saatnya hari keberangkatanku ke Jogjakarta. Ini adalah perjalan terjauh pertamaku seorang diri ke luar kota. Tiba-tiba handphone berbunyi, ternyata adikku yang sms, “KAK AKU TDK JADI IKUT KE JOGJA. PAMAN SAKIT DIRAWAT DI RS”. Sontak saja aku terkejut membaca sms dari adik. Aku sangat kecewa sekaligus sedih mengetahui hal tersebut. Aku kecawa karena kami tidak bisa bertemu bertiga sesuai dengan rencana yang kami buat. Tapi manusia hanya bisa berencana namun Allah jua lah yang menentukan. Selain itu aku sedih mendengar paman kami yang sedang sakit. Meskipun begitu, perjalananku harus tetap dilanjutkan karena aku sudah mempersiapkan segalanya untuk bertemu dengan kakakku di Jogja.

Perjalanan Terjauh Pertama Sendirian

Aku sudah tiba di stasiun Senen beberapa menit sebelum keberangkatan. Sebenarnya aku agak khawatir pergi jauh sendirian. Tapi aku harus memberanikan diri. Apapun yang terjadi aku harus berani, yang penting selalu berdoa dan waspada dengan lingkungan sekitar. Karena seorang traveler adalah seorang yang pemberani (berusaha menenangkan diri sendiri :)). Bagaimana aku ingin menjelajahi Indonesia kalau tidak punya keberanian? aku mantapkan diri, tidak lupa berdoa sebelum kereta berangkat.

Bismillahirrahmaanirrahiim. Sementara itu kakakku menggunakan bus dari Bali menuju Yogyakarta bersama keluarganya. Ya, ternyata kakakku membawa suami dan anak-anaknya untuk berlibur ke Jogja. Kebetulan saat itu adalah hari libur kenaikan kelas. Dan ini akan menjadi pertemuan yang menyenangkan dengan keponakan yang cantik-cantik itu. Aku sudah membayangkan bagaimana rupa mereka, mirip siapa, mirip ayah atau ibunya. Hehe..

Begitu naik ke dalam kereta dan menemukan tempat duduk, langsung saja aku menempatinya dan menaruh ransel diatas tempat penyimpanan barang. Tempat duduk di kereta api ini dibuat berhadapan untuk empat orang. Aku agak khawatir karena orang-orang yang menempati tempat duduk disamping dan didepanku semuanya laki-laki. Aku semakin tidak nyaman saja berada disana. Tapi aku berusaha membuang jauh-jauh pikiran negatif dalam otakku dan tetap waspada dan berdoa saja dalam hati, semoga semuanya baik-baik saja.

Untuk menemani perjalanan kemanapun aku pergi, buku adalah benda wajib yang harus dibawa. Untuk mengisi waktu aku baca buku ataupun majalah yang sudah aku siapkan untuk dibawa, sesekali aku sibuk dengan ponsel mengecek sms atau facebook dan twitter. Sementara orang-orang disekitarku mengobrol dengan menggunakan bahasa Jawa yang tidak aku mengerti. Aku hanya menyimak saja sambil sibuk dengan ponsel.

Ceritanya masih panjang nih, bersambung besok ya... ^_^

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...