Wednesday 17 December 2014

Bangkitkan Pesona Museum

“Sepanjang perjalanan Levi menekuk wajahnya, diam tiada kata, menatap kosong ke luar jendela mobilnya, menengok jam ditangan yang tidak beranjak dari angka sepuluh. Dia memang tidak terlalu antusias dengan ide ayahnya pada liburan kali ini yang memang selalu menerapkan tema liburan bagi anak-anaknya. Dan tema kali ini adalah museum.”

Apakah kalian termasuk pribadi seperti Levi yang menganggap museum itu membosankan? Jika pertanyaan itu ditujukan padaku, aku akan menjawab dengan mudah. Ya. Jujur saja bagiku museum memang membosankan, sepi, gelap, sangat tidak menarik. Kalian juga pasti merasa seperti itu, iya kan? Ya memang tidak semua orang begitu. ada sebagian orang yang senang berkunjung ke museum. Namun tidak sebanding dengan yang tidak menyukainya.


Dari beberapa museum yang pernah aku kunjungi, memang museum-museum tersebut memberi kesan seperti yang tersebut diatas. Tidak ada sesuatu yang dapat menarik perhatianku pada waktu itu. dan kunjungan ke museum pun biasanya hanya singkat saja, karena tidak ingin berlama-lama disana. Agar berkunjung ke museum menjadi suatu hal yang menarik, seharusnya pengelola museum membuat suatu acara yang kreatif yang dapat menarik minat orang untuk mengunjunginya.

Teringat perjalananku beberapa hari lalu ke sebuah museum yang cukup menarik perhatian yang ada di bilangan Jakarta Pusat, yaitu Museum Nasional. Jika bukan karena dalam rangka menghadiri satu acara disana, nampaknya aku tidak akan pernah tahu tentang museum ini. Kesan pertama begitu sampai di museum ini adalah “Wow! Keren juga ni museum”.

Ya, pertama kali menginjakkan kaki dihalaman depan museum, aku disambut dengan lay out dan ornament museum yang sangat menarik. Terdapat sebuah icon yang berbentuk seperti pusaran angin raksasa atau semacam sarang burung (hehe, entah apa namanya) yang terpampang di depan halaman museum. Aku sedikit bertanya-tanya benda raksasa itu apa ya maksudnya?




Dengan harga tiket Rp.5000 aku bisa menikmati interior museum yang beda dari museum lain yang pernah aku kunjungi. Ah, ya, desain museum ini lebih terlihat seperti mal menurutku. Karena gedungnya cukup luas dengan escalator yang menghubungkan lantai demi lantai, kebetulan hari itu pengunjung sangat ramai bertebaran disetiap sudut museum, layaknya sebuah mal. Kebanyakan mereka yang datang bertujuan untuk menghadiri acara Festival Pembaca Indonesia sepertiku.

Pengunjungnya bukan hanya penduduk local tapi juga banyak wisatawan asing yang datang pada hari itu. Ada rombongan yang berkulit putih dan bermata sipit yang aku perkirakan mereka berasal dari Negeri Asia Timur sana. Apakah Korea, Jepang, atau Cina? Entahlah, aku tidak menanyakannya. Yang pasti mereka berasal dari Negara serumpun itu, hehe. Ada juga pengunjung yang datang dari barat sana, mereka datang bersama keluarga dengan dua anak yang masih kecil-kecil yang berlarian kesana-kemari.

Memang agenda museum pada saat itu adalah adanya Festival Pembaca Indonesia yang diselenggarakan oleh Goodreads Indonesia. Kemungkinan karena adanya acara tersebut, maka pengunjung pun menjadi meningkat. Ide mengadakan acara atau event di Museum itu sangat bagus menurutku, karena dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum. Meskipun mereka hanya berniat untuk mengunjungi event-event tersebut, namun tidak dipungkiri pada akhirnya mereka akan menelusuri ruangan museum lebih jauh lagi.

Ide ini bisa ditiru oleh museum-museum lain sebagai usaha untuk menarik minat masyarakat mengunjunginya. Acaranya bisa dalam bentuk apa saja tergantung kreatifitas pengelola. Misalnya bedah buku, pameran, workshop, seminar, training, lomba, pemutaran film, dll. Acara dapat dikemas semenarik mungkin dengan bekerjasama dengan instansi-instansi yang kreatif dan inovatif sehingga tercipta sebuah acara yang penuh manfaat bagi masyarakat, seperti penerbit buku atau majalah, perusahaan film, tokoh nasional, artis yang berprestasi dan menginspirasi generasi muda, serta tokoh-tokoh inspiratif yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang.

Sehingga museum bisa menjadi tempat wisata pilihan yang menyenangkan dan dapat menarik minat anak muda untuk mengunjunginya serta dapat menghabiskan waktu dengan hal-hal yang lebih baik dan positif dari pada hanya sekedar nongkrong di mall.

  

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...