Friday 5 December 2014

Be Wise!


Baru saja aku melihat video yang ada di facebook. Video itu berisi tentang laporan/liputan  seorang warga Negara Amerika tentang rokok. Melihat video itu membuatku malu sebagai WNI. Pasalnya dalam video tersebut diperlihatkan industry rokok yang berkembang sangat baik di Indonesia. Parahnya lagi para perokok itu banyak dari kalangan anak-anak muda, bahkan anak kecil yang berusia kurang lebih 5 tahun. Dalam video itu diperlihatkan anak  tersebut sedang asik merokok sambil memainkan asap rokok yang dia ciptakan layaknya orang dewasa dan ditonton oleh orang-orang dewasa disekelilingnya. Dan itu terjadi di Indonesia. Berita tentang bocah perokok ini sudah sampai ke luar negeri. Banyak liputan berita luar negeri yang meliput bocah perokok ini.. Ah, betapa memalukan!

Video tersebut juga meliput bagaimana Negara adidaya Amerika Serikat yang move on dari iklan rokok. Sekitar 20 tahun lalu, Amerika sangat terkenal dengan cowboy, dimana seorang cowboy itu identik dengan rokok. Pada zaman itu cowboy sangat terkenal begitu juga rokok nya yang bernama Marlboro. Sehingga cowboy pada masa itu mendapat sebutan Marlboro man. Hampir disegala lapisan, disetiap sudut Amerika terdapat orang yang merokok. Mulai dari masyarakat biasa, artis, dokter sampai tokoh kartun Flinston pun merokok. Rokok sangat digandrungi pada masa itu. Iklan rokok terpampang dimana-mana dan hampir setiap orang merokok, baik laki-laki maupun perempuan.

Sampai pada akhirnya pemerintah Amerika menyadari bahaya rokok yang akan merusak generasi muda yang akan datang. Akhirnya Amerika mulai membatasi produksi rokok, harga rokok melambung tinggi hingga mencapai $120 yaitu sekitar Rp.240rb. bayangkan saja harga rokok semahal itu, siapa yang mau membelinya? Orang akan berpikir berkali-kali lipat untuk membeli sebungkus rokok. Selain harga yang melambung sangat tinggi, iklan-iklan rokok ditarik dari peredaran. Dan akhirnya saat ini rokok pun menjadi barang langka di Amerika.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sang reporter sengaja berkunjung ke Indonesia demi membuat liputan tentang rokok. Dalam video ditunjukkan bagaimana reaksi Sang reporter begitu tiba pertama kali di bandara. Dia mengatakan seolah-olah dirinya kembali ke masa 20 tahun lalu di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Ya, begitu dia tiba di bandara, hal yang menarik perhatiannya adalah iklan rokok yang bertebaran disudut-sudut bandara. Ingatan tentang Amerika 20 tahun lalu semakin tajam dalam pikirannya ketika dia keluar dari bandara dan menelusuri kota metropolitan yang disepanjang jalannya terpampang iklan rokok yang begitu banyak dengan berbagai desain yang begitu atraktif. Sang reporter terlihat terheran-heran dengan kenyataan yang dia saksikan itu.

Perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan orang dewasa atau orang tua saja melainkan anak-anak remaja usia sekolah. Mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Rokok dapat mereka beli dengan begitu mudahnya. Tak perlu uang banyak, hanya dengan Rp.500-1000 mereka sudah bisa mendapatkan satu batang rokok yang memang dijual per batang. Dan tidak usah jauh-jauh untuk membelinya, karena warung rokok berada sangat dekat dengan lingkungan sekolah mereka. Hanya dengan beberapa langkah saja mereka sudah meraih warung rokok yang berada persis disamping sekolah.
Jika dibandingkan dengan Negara adidaya Amerika. Warga Amerika cukup sulit untuk membeli rokok, terutama bagi mereka yang berusia dibawah 17-18 tahun. Ada undang-undang yang berlaku untuk menghalangi para pemuda di Negara tersebut merokok. Sedangkan di Indonesia tidak atau belum ada undang-undang semacam itu. tidak heran kalau anak-anak sekolah itu dengan mudah mendapatkan rokok yang mereka inginkan.

Indonesia, Negara berkembang yang kebanyakan warganya masih mengalami masalah kesulitan ekonomi. Hanya untuk sebungkus nasi saja harus berjuang dengan keras, harga bahan pokok yang semakin melambung tinggi membuat hidup ini terasa semakin mencekik. Tapi tidak dengan rokok yang meskipun harganya tidak bisa dibilang murah, mereka yang sudah kecanduan akan dengan mudah membelinya dan mengesampingkan kebutuhan yang lebih mendesak.

Tidak dipungkiri bahwa pemerintah sudah berusaha untuk menaggulangi masalah rokok yang begitu pelik ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan memasang gambar yang cukup mengerikan dibungkus rokok dan mempublikasikan tag line yang berbunyi “Rokok Membunuhmu”. Upaya-upaya itu patut dihargai. Itu artinya pemerintah menaruh perhatian pada masalah ini. Tapi itu semua tidak cukup. Karena dari upaya-upaya yang telah dilakukan itu, hampir tidak berpengaruh pada laju perkembangan rokok ditanah air. Rokok masih tetap saja mudah didapat, iklan-iklan rokok yang bertebaran dimana-mana dengan ukuran dari yang paling kecil hingga yang paling besar sekalipun dapat dengan mudah kita jumpai.

Amerika, Negara liberal yang memiliki banyak pengaruh buruk bagi generasi muda Indonesia. Tanpa disadari kita digiring untuk mengekor budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita. Terutama dikalangan generasi muda yang mengelu-elukan budaya barat. Pengaruh buruk yang berkembang di Indonesia itu melalui film, music, fashion dan food. Apapun yang berasal dari sana dianggap keren, modern dan sangat digandrungi. Memang tidak semua yang datang dari barat itu buruk. Tapi sayang sekali masyarakat kita sangat sedikit sekali yang bisa mengambil hal-hal yang baik dari sana. Seperti masalah rokok yang telah saya bahas di atas. Pengaruh buruk yang jelas-jelas dapat merusak moral bangsa ini dapat dengan mudah diterima, sedangkan pengaruh yang baik seperti sikap keras terhadap rokok, tidak serta merta dapat diterapkan atau diterima di negeri ini. Sangat disayangkan kita tidak bisa menyaring kebudayaan barat yang masuk.

Pada akhirnya semua kembali pada diri kita sendiri. Pintar-pintar lah memilah mana yang harus ditiru mana yang harus dijauhi. Segala sesuatu pasti ada baik dan buruknya. Tugas kita adalah ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk.

Jadi, apakah rokok itu baik atau buruk? Masih mau merokok? Kapan berhenti merokok? Jangan sampai semuanya terlambat dan hanya menyisakan penyesalan nantinya.

This is the link of the video https://www.facebook.com/video.php?v=10152702002715680
 
 


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...