Monday 6 April 2015

Berita Gembira Bagi Pejuang Subuh


Assalamu’alaikum wr wb.

Halo man teman, saya mau sharing tentang materi kajian bulanan Pejuang Subuh hari ini Ahad 5 April 2015. Tema kali ini adalah “Kabar Gembira Untuk Orang Yang Menjaga Sholat Subuh Berjamaah.” Kajian ini disampaikan oleh Syeikh Ahmad Al-Misri,Lc. beliau lulusan Univeritas Al-Azhar, Kairo.

Setelah acara dibuka dengan tilawah, mulailah saatnya tausiyah oleh Syeikh Ahmad. Ketika Syeikh maju ke depan, masya Allah parasnya mengalihkan duNIAku :D Duh, bikin gak konsen aja nih, nunduk aja deh. Berusaha menundukkan pandangan, tapi masa iya sepanjang kajian nunduk melulu? Mana duduk paling depan pula, wuuaahh….T_T (ya sudah nikmati saja #ups).

Oke, oke. Lupakan saja ya paragraf di atas. Anggap saja tidak pernah saya tulis, haha. Langsung ke materi yuk!

Shalat adalah perkara wajib bagi umat Islam. Yang membedakan antara muslim dan non-muslim adalah shalatnya. Jadi, jika kita tidak shalat apa bedanya dengan orang-orang non-muslim?

Dalam menjalankan syari’at Islam, suatu perkara yang wajib tidak boleh ditinggalkan. Misalnya, shalat, dimana pun dan kapan pun shalat harus tetap ditegakkan. Meski begitu, Allah masih memberikan keringanan bagi hambanya yang tidak bisa secara sempurna melaksanakan sholat. Bentuk keringanan itu berupa, jika kita tidak bisa shalat dengan berdiri maka duduklah, jika tidak bisa duduk berbaringlah, jika seluruh anggota tubuh tidak bisa digerakkan sehingga hanya mata kita saja yang masih berfungsi, maka shalatlah dengan menggunakan isyarat. 

Bentuk keringanan lain, jika tak kau temukan air (kata-katanya mengingatkan pada quote Asma Nadia, "Jika tak kau temukan cinta, biar cinta menemukanmu." #eaa) disekitarmu dibolehkan untukmu bertayamum, lalu jika kita dalam keadaan safar misalnya, kita diperbolehkan menyingkat waktu shalat yang selama ini kita ketahui dengan istilah shalat jama’ (menggabungkan dua waktu shalat dalam satu waktu). Tidak semua shalat boleh dijama’. Yang boleh dijama’ adalah Zuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya’. Jadi tidak ada alasan sedikitpun untuk meninggalkan shalat, apapun keadaan dan situasi nya.

Selain perkara yang wajib, Allah juga memberikan kita pahala yang besar dari ibadah-ibadah sunnah yang dicontohkan oleh Nabi SAW. Teman-teman pasti sudah hafal apa definisi sunnah. Pengertian sunnah yang selama ini kita ketahui adalah suatu perbuatan yang jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak mengapa. Apakah pemahaman teman-teman tentang pengertian sunnah pun seperti itu? Tapi ternyata definisi itu salah. Syeikh Ahmad meluruskan definisi sunnah yaitu, suatu perbuatan yang jika dikerjakan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan rugi.

Ya, benar sekali. Jika kita tidak mengerjakan ibadah-ibadah sunnah rugilah yang kita dapatkan. Karena sesungguhnya ibadah-ibadah sunnah tersebut dapat menjadi tambahan amal kebaikan yang memberatkan timbangan di yaumil akhir nanti. Sedangkan jika kita berpedoman pada pengertian sunnah yang selama ini kita tau, kita cenderung akan menganggap ibadah sunnah tidak begitu penting karena tidak ada dosa yang harus ditanggung. Sebaiknya buang jauh-jauh pikiran tersebut jika kita tidak ingin merugi.

Berikut berita gembira bagi mereka yang menjaga shalat subuh berjamaah:

1.      Akan mendapatkan cahaya di hari kiamat.
2.      Melaksanakan shalat sunnah fajr mendapakan ganjaran pahala yang lebih baik dari dunia dan seisinya.
3.      Orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah akan mendapatkan pahala yang besar. Karena shalat yang paling berat dilaksanakan bagi orang munafik adalah shalat subuh dan isya'.
4.      Mereka akan disaksikan oleh malaikat Allah.
5.      Akan mendapatkan keselamatan dari siksa Neraka
6.      Kemenangan atau keistimewaan untuk dapat memandang wajah Allah SWT.
7.      Mendapatk ganjaran shalat malam disepanjang malam.
8.      Didoakan oleh para malaikat.
9.      Mendapat pahala haji & umroh.
10.    Berada dalam jaminan atau lindungan Allah.
11.    Wajahnya akan memancarkan sinar.
12.    Dibebaskan dari sifat-sifat orang munafik.
Selain keutamaan-keutamaan di atas, Syeikh Ahmad juga memberikan kiat-kiat agar bisa bangun untuk shalat subuh. Berikut kiat-kitanya:
1.      Jika tidak ada urusan lain, hendaklah segera tidur setelah shalat isya’.
2.      Menjaga wudhu dan dzikir sebelum tidur.
3.      Meminta pada Allah untuk dibangunkan sebelum subuh.
4.      Ketika bangun tidur, dzikir adalah hal yang pertama yang harus dilakukan.
5.      Meminta bantuan orang-orang saleh, misalnya, keluarga, teman sahabat untuk membangunkan kita.
6.      Berdoa pada Allah untuk diberi kemudahan bangun subuh.
7.      Gunakan alarm dengan suara nyaring, dan jauhkan dari tempat kita tidur.
8.     Memercikkan air pada wajah.
9.     Jangan banyak makan sebelum tidur.
10.   Jangan tidur sesudah ashar atau maghrib.
11.   Ikhlas menjalakannya karena Allah ta’ala. 

Demikian sedikit catatan yang bisa saya bagi. Semoga barakah dan manfaat.
                   

1 comment:

  1. nice share. spkt berat dg makna ibdh sunnah yg dsmpaikn syeikh ahmad.

    ReplyDelete

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...