Tuesday 7 April 2015

Halal Is Our Way



“Halal is a must. Not just about what we eat, but also about what we hear and what we LOVE.”

Halal. Satu kata yang sangat penting bagi umat Islam. Seorang muslim akan senantiasa menjaga apa-apa yang masuk dalam tubuhnya dan yang dipakainya berasal dari sumber yang halal. 

Sesedikit apapun sesuatu yang tidak halal masuk ke dalam tubuh kita, jangan harap Allah akan mengabulkan doa-doa kita. 


Seperti yang terdapat pada hadist Nabi Saw, Beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Kemudian dia mengangkat kedua tangannya ke langit, seraya berkata, “Ya Tuhanku, ya Tuhanku.”, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya), bagaimana doanya akan dikabulkan? (HR. Muslim).

See? Betapa fatal urusan halal haram ini. Kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh tapi Allah tidak berkehendak mengabulkan, dikarenakan sesuatu yang haram bersemayam dalam diri kita.

Tidak hanya makanan dan minuman yang harus dijaga kehalalannya, tapi juga apa yang kita dengar dan kita lihat semestinya adalah hal yang hanya akan mendatangkan ridhoi Allah SWT. 

Dalam hal makanan dan minuman kita dapat dengan mudah didapat dengan mengetahui batas-batas yang telah ditentukan oleh-Nya. Tidak mengandung babi dan alcohol, binatang sembelihan dengan nama Allah. 

Selain hal-hal yang saya sebutkan di atas, ada satu hal yang tidak kalah penting agar diperhatikan kehalalannya, yaitu cinta. 

Cinta juga ada yang halal dan ada yang haram. Cinta yang halal adalah cinta kepada lawan jenis yang sudah diikat oleh sebuah ikatan berupa ijab dan qobul. Sedangkan cinta yang haram adalah cinta kepada lawan jenis yang diikat oleh ikatan setan dalam bentuk pacaran.

Allah berfirman, janganlah kau mendekati zina. Nah, pacaran adalah salah satu jalan mendekatinya.

So, jadilah umat Islam yang kaffah yang menjalani aturan-aturan-Nya secara keseluruhan, tidak setengah-setengah, tidak pilih-pilih. Maunya yang enak-enak saja, yang mudah-mudah saja. Sedangkan dengan aturan yang lain pura-pura tidak tahu atau masa bodoh.

Segeralah halalkan cintamu. Jangan bertahan dalam kemaksiatan! Jika belum sanggup untuk dihalalkan, jauhilah pacaran, pantaskan diri dan berdoa untuk mendapatkan yang terbaik dari-Nya.

Terakhir, saya hanya akan mengingatkan. Bagi kalian yang ingin menghalalkan cinta, jangan datang ke MUI untuk meminta sertifikat halal. Tapi datanglah ke KUA untuk mendapatkan buku nikah, hehe.

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Cerita Menghibur dan Sarat Makna dari Penulis Cilik

  Judul: Papa Idamanku Penulis: Farah Hasanah K. Dinda Rahmadhani, dkk. Penerbit: Indiva Media Kreasi Tebal: 143 halaman Harga: Rp...